Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Fireworks
Suka
Favorit
Bagikan
1. FIREWORKS
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1 INT.KELAS-SIANG

RANI duduk dimejanya,menggambar seseorang yang melihat

kembang api disebuah tebing. JUNA, GALIH dan RYAN melihatnya

terheran-heran.

JUNA

We, liatko RANI. Dari kelas awal ji sekolah disini tapi jarang ki bicara sama kita-kita.

GALIH

Iyo bah, kenapa ki dia nah?

RYAN

Postif thinking mko saja, mungkin malu malu

atau memang anti sosial.

RANI melihat kearah RYAN dan RYAN meresponnya, RANI malu dan menundukkan pandangan.

JUNA

Ciee RYAN. Na suka ko itu RYAN, sekira itu hari kau bilang nu suka ji juga, pacari mi lumayan cantik ji lagi.

GALIH

RYAN? Mau pacaran? Pfftt tallang pi gabus.

RYAN

Ihh bisa ja dapat ki nah, liatmi.

GALIH

Iyo nah, kalau tidak nu dapatki saya ambil ki itu.

JUNA

Jammoko kau deh, saya pa jelek ko.

RYAN

Baek kalau diterima ko, muka kayak ampas Wortel mau tembak cwe.

CUT TO

2 EXT.HALAMAN SEKOLAH-SORE

RANI berjalan keluar sekolah, RYAN datang, berjalan

Disamping RANI.

RYAN

RANI kan? Saya RYAN katanya rumahmu jauh, mau kuantar pulang?

RANI

Nda... Nda usah, bisa pulang sendiri kok.

RYAN

Ayo sini, kasian liat kau tiap hari pulang sendiri terus, jalan kaki lagi.

RYAN menarik tangan RANI, membawanya ke motor, dan

menyuruhnya naik sambil tersenyum.

CUT TO.

3 EXT.JALAN RAYA-SORE

RYAN membawa motor. RANI dibelakangnya menunduk malu. RYAN

memberhentikan motor disebuah warung. Dia membeli minuman.

Kembali kemotor. Memberikan salah satu minumannya ke RANI dan

duduk diatas motor.

RYAN

Maaf nah, haus ka tadi jadi beli minumka dulu. Kita minum mi jg dulu.

RANI

Iya nda apa apa ji, malahan saya yang makasih sudah merepotkan.

RYAN

Ternyata baek ta' di saya kira agak tertutup ki karna dikelas agak pendiamki toh.

RANI

Saya memang orangnya agak malu-malu begitu hehehe...

RYAN

Jangan mi malu kapang,  1 kelas itu nda boleh baku malu-malu.

CUT TO.

4 EXT.HALAMAN RUMAH RANI-SORE

RYAN memberhentikan motornya didepan rumah RANI.

RANI

Makasih nah sudah diantar pulang.

RYAN

Nda masalah ji, mau diantar sampai didalam?

RANI

JANGAN! Eh maksudku nda usah.

RYAN pergi, RANI masuk kedalam rumah.

CUT TO.

5 INT.RUMAH RANI-SORE

RANI masuk keruang tamu. Duduk disofa. Ibunya masuk, keheningan diseluruh ruangan datang bersama ibunya.

IBU RANI

Tadi pulang sama siapa Ran?

RANI

Sama teman bu.. tadi diantar pake motor.

IBU RANI

Yang antar laki-laki atau perempuan?

RANI

...

IBU RANI

Jawab ibu, yang antar laki-laki atau perempuan?!

RANI

Laki-laki bu...

IBU RANI

Hah?! Astagfirullah... Kan ibu udah bilang, jangan pernah jalan sama laki-laki. Kamu nggak dengar ibu yah? aduh.. kamu nggak di apa apain kan?

RANI

Tidak ji bu, baik ji dia anaknya.

IBU RANI

Baik? kamu melawan sama ibu? Kamu nggak tau apa yang ada dikepala anak laki-laki, yang ada cuman ZINA! Kalau kau dibawa ketempat aneh bagaimana? mau minta tolong siapa? malahan kamu nanti jadi pemuas laki saja.

RANI

Tidak bu! RYAN itu anak baik baik, tidak mungkin dia kayak begitu.

IBU RANI

Baik-baik? Nggak ada laki-laki baik didunia ini, kita perempuan dipandang hanya seperti alat pemuas saja! Kalau ada laki-laki baik, KEMANA AYAHMU SEKARANG??!! Awalnya bilng sayang sama ibu, janji tidak akan pergi, janji bakal tanggung jawab, pas udah ngelakuin dan tau kamu ada dalam perut dia bahkan coba menyingkirkan kita berdua! ITUKAH KEBAIKAN LAKI-LAKI

MENURUTMU?!

RANI

Itu salah ibu, milih pasangan g bener. Mau aja dibujuk ama laki-laki.

IBU RANI

DIAM KAMU NGGAK TAU APA-APA!

Ibu menampar RANI, rasa perih diwajahnya terasa menusuk hingga tulang. Seluruh tubuh RANI bergetar, perlahan matanya meneteskan air mata. Rani berlari kekamarnya, menguncinya dari dalam, sementara ibunya hanya berdiri ditengah ruangan dengan keheningan mengelilinginya.

CUT TO FLASHBACK

IBU RANI (V.O)

Kita itu perempuan diciptakan untuk pelindung laki-laki, kita tidak pantas untuk bersama laki-laki yang belum tentu akan melindungi kita atau setidaknya menghargai kita. Kamu jangan dekat dengan laki-laki kalau belum siap, karna laki-laki hanya memikirkan kepuasan mereka tanpa memikirkan kita sebagai perempuan.

RANI KECIL

IYAA BUU!!

DISSOLVE

RANI merenung, berdiri, dan tidur diatas tempat tidurnya,

perlahan air matanya keluar.

CUT TO

6 EXT.LAPANGAN-SIANG

RANI jalan dilapangan. Bola terlempar hampir kena ke dia.

RYAN datang melihat.

RYAN

Ran, tidak apa apa jko?

RANI

Tidak, tidak apa apa ji.

HAIKAL

ehe.. maaf.. maaf...

RYAN

Santai ko kalau main nah. Liat-liat ko juga orang. Srius, nd pp jko? Memang sekarang orang makin tidak peduli mi sama orang lain. Tadi mau kekantin? ayo sama-sama saya jg mau ke kantin.

RANI

Hmm.. nd apa-apa ji?

RYAN

Kalau ke kantin ajak lah teman atau panggil mi saya, jangan sendiri takutnya nanti diganggu.

RANI

Mau bagaimana juga, teman sedikit jadi tiap hari sendiri terus.

RYAN

Oke kalau begitu biar nd sendiri lagi, saya akan temani ko tiap ke kantin, deal?

RANI

Hmm... Oke deal, hehehe.

RYAN

Kemarin, saya liat gambarki kembang api. Memang sesuka itu sama kembang api?

RANI

Iya, kenapakah?

RYAN

Itu Juna sama Galih bilang ada festival kembang api nanti malam, memang kalau mau masuk mahal memang dibayar, tapi tenang ada tempatku liat kembang api terbaik dan tidak ada penjagaannya jadi tidak usah bayar. Mau ikut?

RANI

Hmm... Boleh... Tapi nanti saya izin di ibuku dulu.

RYAN

Oke, saya jemput nanti sore nah.

CUT TO

7 INT.KELAS-SIANG

Beberapa siswa beres-beres, RYAN dan RANI juga siap-siap

Pulang

RYAN

We, sendiri ka pulang ini hari nah

JUNA

Deh apa na ji, mauko kemana kah?

RYAN

Mau antar RANI pulang, biar makin akrab toh

JUNA

Deh kalau cewek duluan, ini mi ini Cinta yang merusak persahabatan.

RYAN

Matamu merusak persahabatan. Ite Galih Sahabat terbaikmu, siapa tau mauko ngegay boleh juga. Bgmn Galih?

GALIH

Gay.. gay.. kau kapang gay.

RYAN

HAHAHA, Temani itu sahabatmu janko membaca terus. Apakah itu nu baca serius sekali.

GALIH

Ini mi ini kenapa yang bikin china mau ambil natuna, goblok semua anak mudanya nd pernah mau membaca. Ini buku tentang org stres yang kalau parah dia bisa jd gila bahkan lakukan hal-hal tdk terduga. Baru paling sering itu orang tua yang kena.

JUNA

Sembarang tong kau nu baca, orang baca itu yang bermanfaat. Kalau baca begitu biar sampe indonesia pro nikah beda agama tidak bakalan pintarko.

RYAN

Iyo.. iyo.. berkelahi mko deh, duluan ka.

JUNA

Deh.. deh... Pulang sendiri.

RYAN

Bodo amat ngegay lah kalian berdua.

CUT TO

RYAN

RANI, mau pulang? Ayo saya antar lagi.

RANI

Eehh.. Jangan mi, nanti merepotkan.

RYAN

Ndak merepotkan ji, sini mi ku antarki sekalian izin sama ibu ta'

RANI

Mmm....nda usah. Mending jangan mi, ibu ku agak protektif ki

RYAN

Siapa ibu ta' na izinkan ki pergi karena sudah mki minta izin

RANI

Mmm ja...jangan mi, nanti biar saya sendiri yang minta izin sama ibu ku

RYAN

biar mi jangan mi takut, naik mki

RANI ragu", tapi RYAN menarik tangan RANI untuk segera duduk di jok motor.

CUT TO

8 EXT.RUMAH RANI-SIANG/SORE

IBU RANI ada didepan rumah. RYAN dan RANI sampai dirumah

dirumah RANI. RANI turun dari motor dengan ketakutan menatap

ke RYAN. RANI berjalan kedalam rumah. Ibunya tersenyum ke

RYAN. RYAN melihat sejenak kearah rumah RANI, menunduk, lalu

memutar motornya.

CUT TO

9 INT.RUMAH RANI-SIANG/SORE

Ibunya masuk kerumah. RANI terdiam diruang tamu dengan ibunya

dibelakang.

IBU RANI

Siapa itu?

RANI

Teman RANI bu.

IBU RANI

Ibu biang apa kemarin?

RANI

(TERDIAM)

IBU RANI

JAWAB IBU! IBU BILANG APA KEMARIN!

RANI menangis, ibunya memegang pundak RANI dan mengguncang

pundaknya.

IBU RANI

KAMU ITU KENAPA SIH? TIDAK PERNAH MAU DENGAR IBU BIAR SATU KALI SAJA!!

RANI

KARNA IBU SAJA NDAK PERNAH DENGAR RANI DARI DULU! IBU BUAT RANI JADI BONEKA BUKAN ANAK!!

IBU RANI

Sekali lagi kau bicara keras ke ibu...

RANI

Kenapa? Mau bikin apa? Mau bunuh RANI? Coba saja RANI tidak takut.

IBU RANI menampar RANI. RANI memegang pipinya, perlahan

mengeluarkan air mata. RANI mendorong ibunya lalu berlari

kedalam kamar mandi. RANI menguncinya dari dalam.

Ibunya lari kedepan pintu kamar mandi dan menggedornya dengan

kencang

IBU RANI

RANI BUKA! RANI!!

RANI menunduk sambil menutup telinganya.

IBU RANI

RANI... Ran...

IBU RANI menabrakkan kepalanya kepintu kamar mandi secara

perlahan, kepalanya bersandar, dan sedikit mengeluarkan air

mata. Ibu berdiri tegak, menghela nafas, dan menggedor pintu

kamar mandi lebih keras.

IBU RANI

RANI buka RANI! Buka!

RANI makin keras menutup telinganya, air matanya mengalir.

Dia menghadap kedepan melihat pintu dengan tatapan penuh

keyakinan. Dia membuka pintu dan lari keluar menyambar

ibunya. ibunya mengejarnya, RANI terus berlari kearah jalan

raya, RYAN dari jauh melihatnya, RYAN menghampiri RANI dan

RANI langsung naik keatas motor.

RYAN

Eh.. Ran.. Pelan pelan ah.

RANI

Jalan.. cepat jalan.

RYAN

Iya iya, kenapa buru buru sih.

RANI

JALAN CEPAT

RYAN menyalakan motornya dan segera pergi. IBU RANI mengejar,

namun lelah dan berhenti sambil berteriak.

IBU RANI

RANII!!!

CUT TO

10 EXT.JALAN RAYA-SORE

RYAN membonceng RANI. Mereka berhenti dan membeli minuman.

Mereka duduk diatas motor. RYAN melihat RANI dan menghela

nafas.

RYAN

Kenapa tadi buru-buru?

RANI

Tidak ji..

RYAN

Kenapa?

RANI

Menurutmu kita disini sudah benar?

RYAN

Menurutmu? Benar dan salah ada ditangan masing-masing orang.

RANI menarik nafas. Berbalik melihat kearah matahari yang

ingin terbenam. RANI bernapas dengan dalam. RANI tersenyum.

RYAN disampingnya melihat dengan bahagia.

CUT TO

11 EXT.TEPI LAUT-MALAM

RYAN berhenti. RANI turun dari motor. RYAN memarkir motornya.

Mereka berjalan kearah tepi laut. RANI duduk, menghadap

kearah pantai, RYAN melpas jaketnya dan memakaikan dipundak

RANI. RANI hanya menatap dengan tatapan kosong. RYAN memegang

pundak RANI dan menunjuk kearah langit. Satu kembang api

melayang keangkasa dan meledak. RANI menatap kembang api itu,

perlahan mulai banyak kembang api yang dilepaskan ke langit.

RYAN memegang kembang api tangan dan memberikannya ke RANI.

Mereka berdua menyalakan kembang api itu. RANI menatap RYAN,

menjatuhkan kembang apinya dan menunduk sambil menangis.

RYAN

HAH? Knp menangis?

RANI

Makasih.

RANI menatap wajah RYAN dan tersenyum. 1 kembang api paling

dekat dengan mereka terbang dan meledak dilangit dengan keras. Mereka menikmati malam itu.

DIP TO BLACK/CUT TO

12 EXT.HALAMAN RUMAH-MALAM

Ryan mengantar RANI hingga didepan rumah. RANI menunduk, dan berjalan kerumahnya. RANI berbalik sesaat.

RANI

Makasih, sudah ini langsungki pulang dan jangan kesini lagi.

Ryan hanya menatap RANI, lalu berbalik.

CUT TO

13 INT.RUMAH-MALAM

RANI masuk kedalam rumah. Dia menutup pintu dan berbalik. Ibunya berdiri dihadapannya. RANI menunduk, ibunya mendekatinya dengan perlahan, RANI hanya terdiam dan akan menerima apapun yang akan dilakukan ibunya. Ibunya menatap matanya RANI menatapnya dengan pasrah. Ibunya memegang tangan RANI, menatap matanya lalu memeluknya. RANI terdiam, keheningan terjadi diruangan itu, tak ada satupun dari mereka yang bersuara, yang ada hanya keheningan malam dan suara samar-samar kembang api yang masih dinyalakan. Keheningan itu memecah air mata mereka berdua, pelukan hangat ibunya membuat RANI luluh dan kembali mempercayai ibunya. Ibunya dengan mengalirkan air mata berkata perlahan dengan kesan pilu dan tidak rela.

IBU RANI

Maafkan ibu, ibu salah selama ini. Ibu tidak mau kamu menjadi seperti ibu. Maafkan ibu...

RANI

RANI juga, maaf karna sudah kasar sama ibu. Maaf sudah tidak menurut dengan ibu. RANI janji tidak akan melawan lagi. RANI akan menurut sama ibu. RANI nggak akan melawan lagi. RANI nggak akan nyusahin ibu lagi.

IBU RANI

Maafkan ibu. Mungkin ini sudah ibu lakukan dari dulu.

RANI memeluk dengan erat ibunya, melepaskan segala emosi yang dia pendam. Teriakan, air mata, hati yang rapuh semuanya dikeluarkan dengan pelukan penyesalan. Ibunya memegang kepala RANI, mengecup kepalanya dan menangis. Perlahan tangannya mengambil pisau yang ada lantai. Dengan penuh keraguan tangannya memegang pisau itu. Emosi bercampur aduk, penyesalan, berat hati, menjadi satu. Dengan cepat pisau itu ditancapkan ke tengkuk RANI, ibunya menangis sangat keras. Rani shock, tak bisa berkata-kata, dia menatap mata ibunya dengan tak percaya ibunya akan melakukan itu. Ibu Rani menarik pisau itu dengan diiringi rasa penyesalan, dia tahu apa yang dilakukannya. Rani yang merasa antara panik dan tak percaya segera memeluk ibunya, ibunya memeluknya dengan erat, air mata mereka mengalir deras layaknya darah yang mengalir ditengkuk RANI yang berusaha ditutupi oleh ibunya. Tubuh RANI perlahan melemas dan ibunya menjatuhkannya dipangkuannya. Melihat tubuh anaknya yang terbaring lemas dan penuh darah, ia mengambil pisau, ia menatap pisau itu dengan penuh kemarahan, penyesalan, dan kegilaan. Ia kemudian mengarahkan pisau itu keleher dibawah rahangnya dan tersenyum seakan menemukan jalan keluar. Dia lalu berkata.

IBU RANI

Maafkan ibu, tapi setelah ini ibu akan membelikanmu kembang api terbaik.

DIP TO BLACK

ALL CAST AND CREW NAME.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)