Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Dinding Temaram
Suka
Favorit
Bagikan
1. Obrolan Malam Itu
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. GANG SEMPIT — NIGHT

Nuri malam ini memakai setelan kaus tanpa lengan serta rok mini seatas lutut, terlihat sedang duduk bersandar sembari menatap sekeliling. Suara musik yang menggema dari dalam ruang sana begitu menusuk ke dalam indra pendengarannya.

HENI
Belum pulang, Nur?

(berjalan menghampiri tempat Nuri berada)

NURI
Nanti aja, Hen.

(menggelengkan kepalanya)

HENI
Kalau elu mau pulang, pulang sekarang aja enggak apa-apa, Nur.
NURI
Gue mah gampang, Hen. Omong-omong di dalam masih ramai?

(bertanya memastikan)

HENI
Masih. Bayaran elu malam ini udah diterima, kan?

CUT TO:

INT. DALAM RUMAH — NIGHT

Nuri memakan satu bungkus nasi goreng yang dibeli oleh Dunu. Nuri memakannya dengan sangat nikmat. Hingga membuat Dunu tersenyum manis ke arah Nuri.

Nuri
Udah malam begini, elu belum tidur?

(Berbicara disela-sela makan dan sadar diperhatikan oleh Dunu)

DUNU
Aku nunggu Ibu.

Nuri hanya menganggukkan kepalanya. Kemudian, kembali menyelesaikan makanannya. Namun, saat hendak menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulutnya, gerakannya langsung terhenti ketika pandangannya kini telah sepenuhnya menatap Dunu.

NURI
Udah makan belum lu?


DUNU
Tadi aku udah makan di rumah teman, Bu.

(Menjawab dengan suara lembut)

Nuri mengangkat kedua bahunya acuh setelah mendengar perkataan Dunu barusan. Nuri kembali menyelesaikan makannya hingga suapan terakhir. Dilanjutkan dengan merapikan kembali bungkusan makanannya, sebelum dimasukkan ke kantong plastik berwarna hitam.

NURI
Jangan keseringan bergadang, Nu.
DUNU
Kalau Ibu belum di rumah, aku mana bisa tenang.
HENI
Ya, makanya jangan mikirin gue. Gue mah gampang mau pulang jam berapa juga. Yang terpenting itu elu.

Suasana mendadak hening setelah Nuri melontarkan perkataannya barusan.

HENI
Elu masih muda, jalan yang ditempuh juga masih panjang. Kalau bergadang cuma karena nunggu gue, sayang tubuh elu, Nu. Takut nanti rusak. Meski enggak sekarang, tapi takut tuanya nanti malah baru berasa.
DUNU
Kalau Ibu takut aku kenapa-napa cuma karena bergadang, apa Ibu enggak memikirkan tubuh Ibu sendiri karena pekerjaan yang Ibu lakukan?


FADE IN:


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar