Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Setelah Randy mengetahui bahwa Mawar adalah adiknya Melati, sikap Randy ke Mawar berubah. Yang tadinya Randy dingin dan cuek, sekarang Randy justru sok perhatian dan manis pada Mawar.
23.EXT.RESTAURANT – PARKIRAN - MALAM
CAST : MAWAR, RANDY,
Randy keluar dari mobil lebih dulu. Ia setengah berlari memutari kap mobil untuk menghampiri pintu penumpang. Randy membukakan pintu untuk Mawar.
Mawar tersenyum sumringah. Randy juga menggandeng tangan Mawar memasuki restaurant.
CUT TO
24.INT.RESTAURANT – MALAM
CAST : MAWAR, RANDY, EXTRAS
Randy menarik kursi untuk Mawar. Lalu Randy pun duduk di kursinya.
RANDY
Elo mau pesen apa?
MAWAR
Apa aja deh. Terserah. Gue ikut elo aja.
Lantas Randy memanggil pelayan.
PELAYAN
Ada yang bisa saya bantu, Mas?
Randy membaca buku menu.
RANDY
Pesan steak-nya 2 porsi sama jus anggurnya 2 ya.
Pelayan mencatat pesanan.
PELAYAN
Ada tambahannya lagi, Mas?
RANDY
Kentang gorengnya deh 2. Udah itu aja.
PELAYAN
Baik, Mas. Tunggu sebentar, ya.
Randy hanya mengangguk.
Pelayan pergi dan pandangan Randy langsung tertuju kembali ke Mawar.
RANDY
Jadi, elo itu adik kandungnya Melati?
Mawar mengangguk.
MAWAR
Tapi ya gitu deh. Kak Melati enggak pernah mau bilang-bilang soal hubungan itu. Dia orangnya enggak banyak omong. (menggidikan bahu)
Randy seperti sedang memikirkan sesuatu sesaat.
RANDY
Apa hubungan elo sama Melati itu enggak terlalu baik?
Mawar terdiam. Mawar malah bengong.
RANDY
Hei. (melambaikan telapak tangannya di depan wajah Mawar)
Mawar tersentak.
MAWAR
Enggak kok. Gue sama Kak Melati baik-baik aja. Di rumag kita selalu akrab. Dan Kak Melati sayang banget sama gue.
Mawar terlihat ceria. Namun di dalam hatinya ia bersedih.
MAWAR (V.O)
Justru sebaliknya. Mana pernah Kak Melati ngobrol sama gue di rumah.
RANDY
Oke-oke. (manggut-manggut)
Pelayan datang membawa pesanan dan meletakannya di meja.
MAWAR
(ke pelayan)
Makasih ya, Mas.
PELAYAN
Silakan, Mba. Mas. Saya permisi dulu. Kalau ada apa-apa silakan panggil saya.
Pelayan pergi.
Mawar dan Randy mulai menyantap hidangan di meja.
RANDY
Oiya ... tentang kesepakatan kita, sebaiknya enggak usah dilanjutin deh, War.
Mawar yang baru saja memasukan sepotong daging ke mulutnya, tersedak. Ia segera meneguk air mineral di depannya.
MAWAR
Dibatalin, maksudnya? (sedikit terkejut)
RANDY
Iya. Dibatalin.
MAWAR
Berarti elo udah nerima gue jadi pacar? Begitu maksudnya?
Randy menghentikan makannya. Ia menyeka sudut bibirnya dengan tisu.
RANDY
Ya enggak gitu juga.
MAWAR
Terus gimana maksudnya?
Randy menghela napas berat.
RANDY
Apa enggak sebaiknya kita berteman aja?
Mawar mengerjapkan mata beberapa kali. Sesaat ia membisu.
MAWAR
Enggak. (menggelengkan kepa cepat)
Pokoknya gue akan terus ikut kegiatan mendaki itu. Gue selfie di puncak, dan setelah itu elo nerima gue jadi pacar lo.
Mawar berbicara cepat. Setelahnya ia menuangkan air mineral dari teko ke gelasnya yang kosong. Mawar meneguk sampai habis.
RANDY
Tapi gue sukanya sama Melati, kakak lo.
JREENG.
Mawar bergeming untuk beberapa detik.
MAWAR
Elo suka sama kak Melati?
Randy mengangguk pelan-pelan.
Mata Mawar sudah berkaca-kaca.
RANDY
Gue bisa jelasin ke lo, War.
Mawar berdiri. Tanpa mau menatap Randy lagi, dia beranjak dari posisinya.
RANDY (CONT’D)
War! Mawar!
CUT TO
25.INT/EXT.DI DALAM TAKSI – PERJALANAN – MALAM
CAST : MAWAR, SUPIR TAKSI (50)
Selama perjalanan di dalam taksi, Mawar tak hentinya menangis. Cara nangis Mawar persis seperti anak kecil yang sedang kehilangan balon.
INSERT : Supir taksi yang melirik Mawar dari spion di atasnya.
SUPIR TAKSI
Neng, kenapa? Kok daritadi menangis terus bapak perhatikan. Nanti cantiknya hilang lho, Neng.
Mawar tidak menggubris.
SUPIR TAKSI (CONT’D)
Bapak juga punya anak perempuan seperti neng. Namanya Mila, dia cantik seperti ibunya. Usianya baru sepuluh tahun.
Mawar mulai menghapus airmatanya perlahan. Mawar mulai tertarik dengan ucapan si supir taksi.
Supir taksi tersenyum ketika Mawar sudah mulai menghentikan tangisannya.
SUPIR TAKSI (CONT’D)
Saat Mila pulang sekolah siang itu, dia menangis seperti Neng cantik sekarang ini. Bapak tanya, Mila ndak mau menjawab. Masih saja menangis.
MAWAR
Lalu?
SUPIR TAKSI
Mila berlari ke ibunya. Dan istri bapak itu memeluk Mila cukup lama. Mila berhenti menangis. Mila berubah menjadi sangat tenang karena habis dipeluk sama ibunya. Setelahnya Mila baru mau menceritakan kenapa dia bisa menangis.
MAWAR
Terus kenapa Mila menangis?
SUPIR TAKSI
Biasa, Neng. Diisengin sama teman-teman sekolahnya. Katanya diledekin punya seorang ayah yang profesinya cuma supir taksi. (sedikit tertawa)
CUT TO
ESTABLISH : Bagian depan gerbang rumah Mawar.
26.INT/EXT.TAKSI – MALAM
CAST : MAWAR, SUPIR TAKSI
Taksi berhenti tepat di depan gerbang rumah Mawar.
SUPIR TAKSI
Ini kan, Neng, rumahnya?
MAWAR
Iya, Pak.
Mawar mengambil empat lembar uang seratus ribuan di dompetnya.
SUPIR TAKSI
Yang bapak mau katakan ke Neng. Dengan pelukan seorang ibu, hati neng akan jadi tenang setelah menangis seperti tadi.
Mawar bergeming.
CU : Tangan Mawar meremas uang yang sedang dipegangnya.
Kemudian Mawar menyerahkan uang ke supir taksi.
MAWAR
Salam untuk Mila ya, Pak. Mila harusnya bangga punya ayah seperti bapak.
INSERT : Supir taksi menghitung uang yang diberikan Mawar.
SUPIR TAKSI
Maaf, Neng. Ini uangnya terlalu banyak.
MAWAR
Enggak apa-apa, Pak. Selebihnya untuk keperluan sekolah Mila aja. Dan ...
SUPIR TAKSI
Kenapa, neng ?
MAWAR
Saya udah enggak punya ibu kayak Mila. Jadi saya enggak tau harus meluk siapa kalau lagi nangis kayak tadi. (tersenyum miris)
Mawar keluar dari taksi.
CUT TO
27.EXT.RUMAH MAWAR – DEPAN GERBANG – MALAM
CAST : MAWAR, SUPIR TAKSI
Mawar menutup pintu taksi. Ia berjalan menuju gerbang.
INSERT : Supir taksi keluar dari mobil dan mengejar Mawar.
SUPIR TAKSI
Neng, tunggu!
Mawar berbalik ketika sudah sampai di depan gerbang persis.
SUPIR TAKSI (CONT’D)
Maaf, Neng. Bapak ndak bermaksud menyinggung Neng karena ucapan bapak tadi.
MAWAR
(tersenyum)
Enggak apa-apa, Pak. Saya tau kok. Dan saya enggak tersinggung sama sekali. Saya masuk dulu ya, Pak.
Mawar kembali menghadap gerbang.
SUPIR TAKSI
Neng.
Mawar memenuhi panggilan supir taksi lagi.
SUPIR TAKSI (CONT’D)
Yang perlu neng lakukan adalah bersyukur dan terus semangat. Kalau neng terjatuh, yang perlu neng lakukan adalah bangkit lagi.
CU : Mawar mengangguk dan tesenyum.
CUT TO
28.INT.RUMAH MAWAR – KAMAR MELATI – MALAM
CAST : MAWAR, MELATI
Ketika melintas di depan pintu kamar Melati, Mawar berhenti. Pintu tidak tertutup sempurna, menyisakan celah kecil sehingga Mawar bisa melihat Melati yang sedang tertidur.
INSERT : Melati sedang terlelap.
CAMERA FOLLOW : Mawar memasuki kamar Melati dengan setengah hati ketakutan.
Mawar menatap Melati yang sedang tertidur. Mawar menarik selimut yang terdampar asal untuk menyelimuti tubuh Melati sampai atas dada.
Setelah itu Mawar juga merapikan beberapa buku tebal yang tergeletak berantakan di dekat Melati. Mawar menatanya di meja belajar belakangnya.
Selesai dari aktifitasnya, Mawar mencoba mendekati wajah Melati. Mawar ingin sekali mengecup kening kakaknya dengan kasih sayang. Namun, wajahnya kembali menjauh. Mawar belum berani melakukan sesuatu yang bisa-bisa membuat kakaknya marah kalau sampai tahu nanti.
Mawar melangkah keluar kamar. Sebelum menutup pintu, Mawar berbalik, menatap Melati lagi.
MAWAR (V.O)
Mawar sayang sama kak Melati.
FADE OUT
FADE IN
29.INT.RUMAH MAWAR – RUANG MAKAN – PAGI
CAST : MAWAR, MELATI, BI RATNA
Terlihat Bi Ratna yang sedang meletakan susu di meja makan. Dan Melati yang sedang menyantap roti lapisnya sambil membaca buku yang diletakan di sebelah piring rotinya.
INSERT : Mawar yang baru menuruni anak tangga menghampiri ruang makan.
MAWAR
Selamat pagi Bi Ratna. (tersenyum ceria)
BI RATNA
Pagi, Non Mawar. Silakan sarapannya, Non. Bibi ke dapur dulu, ya.
MAWAR
Makasih, Bibi.
Bi Ratna bergegas ke dapur.
Mawar duduk bersebrangan dengan Melati.
MAWAR (CONT’D)
Pagi, Kak Melati.
Seperti biasa, tidak ada jawaban dari Melati.
Mawar tetap melempar senyum. Mawar mulai mengambil sepotong roti tawar dan di oleskan selain strawberry kesukaannya.
MAWAR (CONT’D)
Oiya, Kak. Kakak kenal sama Randy? (Pause) Itu lho, yang kemarin duduk sama Mawar di kantin. Kan kakak liat juga.
Mawar menghela napasnya perlahan. Lalu mengigit bibir bawahnya sambil menatap Melati yang terus mengabaikannya.
MAWAR (CONT’D)
Soalnya kata Randy, dia kenal kakak gitu.
Mawar menggigit rotinya berkali-kali sampai mulutnya penuh, lalu menghabiskannya dengan cepat.
Mawar meneguk susu miliknya.
Melati masih berkutat pada bukunya. Roti tawarnya masih setengah.
MAWAR (CONT’D)
Sebenarnya Mawar suka sama Randy.
Melati bergeming. Pandangannya berpindah ke Mawar. Hanya sesaat, lalu kembali ke bukunya.
MAWAR (CONT’D)
Randy minta Mawar untuk daftar jadi anggota pendaki dan ikut kegiatan mendaki bulan ini. Abis itu Mawar disuruh selfie di puncak. Baru deh, Randy mau jadi pacarnya Mawar.
PAUSE
MAWAR
(lanjutan)
Tapi semalam Randy bilang kalau dia sukanya sama kakak.
Melati menyentak pandangannya ke Mawar dengan garang. Setelah beberapa detik Melati meminum susu, lalu meninggalkan ruang makan dengan tidak lupa membawa bukunya.
Mawar menghela napas panjang sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.
MAWAR (O.S)
Lagi. Entah ke berapa kalinya gue berasa ngomong sama kursi setiap kali cerita apapun ke kak Melati. Dari jaman A sampai Z pun selalu sama. Segitu bencinya kak Melati ke gue.
CUT TO
30.INT/EXT.KAMPUS – KORIDOR – PAGI
CAST : RANDY, MELATI, EXTRAS
Randy sedang bercanda dan mengobrol bersama teman-temannya di bangku koridor. Gelakan tawa itu berhenti seketika saat Melati datang menghampiri.
Randy memberikan kode pada teman-temannya untuk pergi. Randy terlalu gembira dengan kedatangan Melati.
RANDY
Ada apa? Sini duduk.
Randy menepuk-nepuk bangku di sebelahnya untuk menginterupsi agar Melati duduk di sana.
Sayangnya, Melati tidak mau menanggapi. Melati tetap berdiri dengan tatapan tajam dan sinis.
MELATI
Dari mana kamu kenal sama Mawar?
RANDY
Oh, Mawar.
MELATI
Jawab. (dengan sinis)
RANDY
Awalnya aku juga enggak kenal sama Mawar. Dia yang selalu ikutin aku. Dan tiba-tibanya lagi dia nyatain cinta ke aku. Terus ...
Ucapan Randy terpotong oleh Melati.
MELATI
Terus kamu minta dia untuk ikut di kegiatan mendaki?
Randy menjadi sedikit gelagapan.
RANDY
I-iya. Tapi itu sebelum aku tau kalau ternyata Mawar adik kamu. Aku cuma iseng aja tadinya. Dan setelah aku tau, aku ngebatalin kesepakatan itu.
MELATI
Aku nggak peduli apa yang akan kamu lakuin ke dia. Lanjutin aja apa yang sudah kamu mulai.
Melati berbalik dan pergi.
Randy bingung dan bengong.
RANDY (V.O)
Ada apa sama Mawar dan Melati?
CUT TO