Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Daun di Antara Mawar & Melati (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
5. SCENE 23 - 30

Setelah Randy mengetahui bahwa Mawar adalah adiknya Melati, sikap Randy ke Mawar berubah. Yang tadinya Randy dingin dan cuek, sekarang Randy justru sok perhatian dan manis pada Mawar.

23.EXT.RESTAURANT – PARKIRAN - MALAM

CAST : MAWAR, RANDY,

Randy keluar dari mobil lebih dulu. Ia setengah berlari memutari kap mobil untuk menghampiri pintu penumpang. Randy membukakan pintu untuk Mawar.

Mawar tersenyum sumringah. Randy juga menggandeng tangan Mawar memasuki restaurant.

CUT TO

24.INT.RESTAURANT – MALAM

CAST : MAWAR, RANDY, EXTRAS

Randy menarik kursi untuk Mawar. Lalu Randy pun duduk di kursinya.

RANDY

Elo mau pesen apa?

MAWAR

Apa aja deh. Terserah. Gue ikut elo aja.

Lantas Randy memanggil pelayan.

PELAYAN

Ada yang bisa saya bantu, Mas?

Randy membaca buku menu.

RANDY

Pesan steak-nya 2 porsi sama jus anggurnya 2 ya.

Pelayan mencatat pesanan.

PELAYAN

Ada tambahannya lagi, Mas?

RANDY

Kentang gorengnya deh 2. Udah itu aja.

PELAYAN

Baik, Mas. Tunggu sebentar, ya.

Randy hanya mengangguk.

Pelayan pergi dan pandangan Randy langsung tertuju kembali ke Mawar.

RANDY

Jadi, elo itu adik kandungnya Melati?

Mawar mengangguk.

MAWAR

Tapi ya gitu deh. Kak Melati enggak pernah mau bilang-bilang soal hubungan itu. Dia orangnya enggak banyak omong. (menggidikan bahu)

Randy seperti sedang memikirkan sesuatu sesaat.

RANDY

Apa hubungan elo sama Melati itu enggak terlalu baik?

Mawar terdiam. Mawar malah bengong.

RANDY

Hei. (melambaikan telapak tangannya di depan wajah Mawar)

Mawar tersentak.

MAWAR

Enggak kok. Gue sama Kak Melati baik-baik aja. Di rumag kita selalu akrab. Dan Kak Melati sayang banget sama gue.

Mawar terlihat ceria. Namun di dalam hatinya ia bersedih.

MAWAR (V.O)

Justru sebaliknya. Mana pernah Kak Melati ngobrol sama gue di rumah.

RANDY

Oke-oke. (manggut-manggut)

Pelayan datang membawa pesanan dan meletakannya di meja.

MAWAR

(ke pelayan)

Makasih ya, Mas.

PELAYAN

Silakan, Mba. Mas. Saya permisi dulu. Kalau ada apa-apa silakan panggil saya.

Pelayan pergi.

Mawar dan Randy mulai menyantap hidangan di meja.

RANDY

Oiya ... tentang kesepakatan kita, sebaiknya enggak usah dilanjutin deh, War.

Mawar yang baru saja memasukan sepotong daging ke mulutnya, tersedak. Ia segera meneguk air mineral di depannya.

MAWAR

Dibatalin, maksudnya? (sedikit terkejut)

RANDY

Iya. Dibatalin.

MAWAR

Berarti elo udah nerima gue jadi pacar? Begitu maksudnya?

Randy menghentikan makannya. Ia menyeka sudut bibirnya dengan tisu.

RANDY

Ya enggak gitu juga.

MAWAR

Terus gimana maksudnya?

Randy menghela napas berat.

RANDY

Apa enggak sebaiknya kita berteman aja?

Mawar mengerjapkan mata beberapa kali. Sesaat ia membisu.

MAWAR

Enggak. (menggelengkan kepa cepat)

Pokoknya gue akan terus ikut kegiatan mendaki itu. Gue selfie di puncak, dan setelah itu elo nerima gue jadi pacar lo.

Mawar berbicara cepat. Setelahnya ia menuangkan air mineral dari teko ke gelasnya yang kosong. Mawar meneguk sampai habis.

RANDY

Tapi gue sukanya sama Melati, kakak lo.

JREENG.

Mawar bergeming untuk beberapa detik.

MAWAR

Elo suka sama kak Melati?

Randy mengangguk pelan-pelan.

Mata Mawar sudah berkaca-kaca.

RANDY

Gue bisa jelasin ke lo, War.

Mawar berdiri. Tanpa mau menatap Randy lagi, dia beranjak dari posisinya.

RANDY (CONT’D)

War! Mawar!

CUT TO

25.INT/EXT.DI DALAM TAKSI – PERJALANAN – MALAM

CAST : MAWAR, SUPIR TAKSI (50)

Selama perjalanan di dalam taksi, Mawar tak hentinya menangis. Cara nangis Mawar persis seperti anak kecil yang sedang kehilangan balon.

INSERT : Supir taksi yang melirik Mawar dari spion di atasnya.

SUPIR TAKSI

Neng, kenapa? Kok daritadi menangis terus bapak perhatikan. Nanti cantiknya hilang lho, Neng.

Mawar tidak menggubris.

SUPIR TAKSI (CONT’D)

Bapak juga punya anak perempuan seperti neng. Namanya Mila, dia cantik seperti ibunya. Usianya baru sepuluh tahun.

Mawar mulai menghapus airmatanya perlahan. Mawar mulai tertarik dengan ucapan si supir taksi.

Supir taksi tersenyum ketika Mawar sudah mulai menghentikan tangisannya.

SUPIR TAKSI (CONT’D)

Saat Mila pulang sekolah siang itu, dia menangis seperti Neng cantik sekarang ini. Bapak tanya, Mila ndak mau menjawab. Masih saja menangis.

MAWAR

Lalu?

SUPIR TAKSI

Mila berlari ke ibunya. Dan istri bapak itu memeluk Mila cukup lama. Mila berhenti menangis. Mila berubah menjadi sangat tenang karena habis dipeluk sama ibunya. Setelahnya Mila baru mau menceritakan kenapa dia bisa menangis.

MAWAR

Terus kenapa Mila menangis?

SUPIR TAKSI

Biasa, Neng. Diisengin sama teman-teman sekolahnya. Katanya diledekin punya seorang ayah yang profesinya cuma supir taksi. (sedikit tertawa)

CUT TO

ESTABLISH : Bagian depan gerbang rumah Mawar.

26.INT/EXT.TAKSI – MALAM

CAST : MAWAR, SUPIR TAKSI

Taksi berhenti tepat di depan gerbang rumah Mawar.

SUPIR TAKSI

Ini kan, Neng, rumahnya?

MAWAR

Iya, Pak.

Mawar mengambil empat lembar uang seratus ribuan di dompetnya.

SUPIR TAKSI

Yang bapak mau katakan ke Neng. Dengan pelukan seorang ibu, hati neng akan jadi tenang setelah menangis seperti tadi.

Mawar bergeming.

CU : Tangan Mawar meremas uang yang sedang dipegangnya.

Kemudian Mawar menyerahkan uang ke supir taksi.

MAWAR

Salam untuk Mila ya, Pak. Mila harusnya bangga punya ayah seperti bapak.

INSERT : Supir taksi menghitung uang yang diberikan Mawar.

SUPIR TAKSI

Maaf, Neng. Ini uangnya terlalu banyak.

MAWAR

Enggak apa-apa, Pak. Selebihnya untuk keperluan sekolah Mila aja. Dan ...

SUPIR TAKSI

Kenapa, neng ?

MAWAR

Saya udah enggak punya ibu kayak Mila. Jadi saya enggak tau harus meluk siapa kalau lagi nangis kayak tadi. (tersenyum miris)

Mawar keluar dari taksi.

CUT TO

27.EXT.RUMAH MAWAR – DEPAN GERBANG – MALAM

CAST : MAWAR, SUPIR TAKSI

Mawar menutup pintu taksi. Ia berjalan menuju gerbang.

INSERT : Supir taksi keluar dari mobil dan mengejar Mawar.

SUPIR TAKSI

Neng, tunggu!

Mawar berbalik ketika sudah sampai di depan gerbang persis.

SUPIR TAKSI (CONT’D)

Maaf, Neng. Bapak ndak bermaksud menyinggung Neng karena ucapan bapak tadi.

MAWAR

(tersenyum)

Enggak apa-apa, Pak. Saya tau kok. Dan saya enggak tersinggung sama sekali. Saya masuk dulu ya, Pak.

Mawar kembali menghadap gerbang.

SUPIR TAKSI

Neng.

Mawar memenuhi panggilan supir taksi lagi.

SUPIR TAKSI (CONT’D)

Yang perlu neng lakukan adalah bersyukur dan terus semangat. Kalau neng terjatuh, yang perlu neng lakukan adalah bangkit lagi.

CU : Mawar mengangguk dan tesenyum.

CUT TO

28.INT.RUMAH MAWAR – KAMAR MELATI – MALAM

CAST : MAWAR, MELATI

Ketika melintas di depan pintu kamar Melati, Mawar berhenti. Pintu tidak tertutup sempurna, menyisakan celah kecil sehingga Mawar bisa melihat Melati yang sedang tertidur.

INSERT : Melati sedang terlelap.

CAMERA FOLLOW : Mawar memasuki kamar Melati dengan setengah hati ketakutan.

Mawar menatap Melati yang sedang tertidur. Mawar menarik selimut yang terdampar asal untuk menyelimuti tubuh Melati sampai atas dada.

Setelah itu Mawar juga merapikan beberapa buku tebal yang tergeletak berantakan di dekat Melati. Mawar menatanya di meja belajar belakangnya.

Selesai dari aktifitasnya, Mawar mencoba mendekati wajah Melati. Mawar ingin sekali mengecup kening kakaknya dengan kasih sayang. Namun, wajahnya kembali menjauh. Mawar belum berani melakukan sesuatu yang bisa-bisa membuat kakaknya marah kalau sampai tahu nanti.

Mawar melangkah keluar kamar. Sebelum menutup pintu, Mawar berbalik, menatap Melati lagi.

MAWAR (V.O)

Mawar sayang sama kak Melati.

FADE OUT

FADE IN

29.INT.RUMAH MAWAR – RUANG MAKAN – PAGI

CAST : MAWAR, MELATI, BI RATNA

Terlihat Bi Ratna yang sedang meletakan susu di meja makan. Dan Melati yang sedang menyantap roti lapisnya sambil membaca buku yang diletakan di sebelah piring rotinya.

INSERT : Mawar yang baru menuruni anak tangga menghampiri ruang makan.

MAWAR

Selamat pagi Bi Ratna. (tersenyum ceria)

BI RATNA

Pagi, Non Mawar. Silakan sarapannya, Non. Bibi ke dapur dulu, ya.

MAWAR

Makasih, Bibi.

Bi Ratna bergegas ke dapur.

Mawar duduk bersebrangan dengan Melati.

MAWAR (CONT’D)

Pagi, Kak Melati.

Seperti biasa, tidak ada jawaban dari Melati.

Mawar tetap melempar senyum. Mawar mulai mengambil sepotong roti tawar dan di oleskan selain strawberry kesukaannya.

MAWAR (CONT’D)

Oiya, Kak. Kakak kenal sama Randy? (Pause) Itu lho, yang kemarin duduk sama Mawar di kantin. Kan kakak liat juga.

Mawar menghela napasnya perlahan. Lalu mengigit bibir bawahnya sambil menatap Melati yang terus mengabaikannya.

MAWAR (CONT’D)

Soalnya kata Randy, dia kenal kakak gitu.

Mawar menggigit rotinya berkali-kali sampai mulutnya penuh, lalu menghabiskannya dengan cepat.

Mawar meneguk susu miliknya.

Melati masih berkutat pada bukunya. Roti tawarnya masih setengah.

MAWAR (CONT’D)

Sebenarnya Mawar suka sama Randy.

Melati bergeming. Pandangannya berpindah ke Mawar. Hanya sesaat, lalu kembali ke bukunya.

MAWAR (CONT’D)

Randy minta Mawar untuk daftar jadi anggota pendaki dan ikut kegiatan mendaki bulan ini. Abis itu Mawar disuruh selfie di puncak. Baru deh, Randy mau jadi pacarnya Mawar.

PAUSE

MAWAR

(lanjutan)

Tapi semalam Randy bilang kalau dia sukanya sama kakak.

Melati menyentak pandangannya ke Mawar dengan garang. Setelah beberapa detik Melati meminum susu, lalu meninggalkan ruang makan dengan tidak lupa membawa bukunya.

Mawar menghela napas panjang sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

MAWAR (O.S)

Lagi. Entah ke berapa kalinya gue berasa ngomong sama kursi setiap kali cerita apapun ke kak Melati. Dari jaman A sampai Z pun selalu sama. Segitu bencinya kak Melati ke gue.

CUT TO

30.INT/EXT.KAMPUS – KORIDOR – PAGI

CAST : RANDY, MELATI, EXTRAS

Randy sedang bercanda dan mengobrol bersama teman-temannya di bangku koridor. Gelakan tawa itu berhenti seketika saat Melati datang menghampiri.

Randy memberikan kode pada teman-temannya untuk pergi. Randy terlalu gembira dengan kedatangan Melati.

RANDY

Ada apa? Sini duduk.

Randy menepuk-nepuk bangku di sebelahnya untuk menginterupsi agar Melati duduk di sana.

Sayangnya, Melati tidak mau menanggapi. Melati tetap berdiri dengan tatapan tajam dan sinis.

MELATI

Dari mana kamu kenal sama Mawar?

RANDY

Oh, Mawar.

MELATI

Jawab. (dengan sinis)

RANDY

Awalnya aku juga enggak kenal sama Mawar. Dia yang selalu ikutin aku. Dan tiba-tibanya lagi dia nyatain cinta ke aku. Terus ...

Ucapan Randy terpotong oleh Melati.

MELATI

Terus kamu minta dia untuk ikut di kegiatan mendaki?

Randy menjadi sedikit gelagapan.

RANDY

I-iya. Tapi itu sebelum aku tau kalau ternyata Mawar adik kamu. Aku cuma iseng aja tadinya. Dan setelah aku tau, aku ngebatalin kesepakatan itu.

MELATI

Aku nggak peduli apa yang akan kamu lakuin ke dia. Lanjutin aja apa yang sudah kamu mulai.

Melati berbalik dan pergi.

Randy bingung dan bengong.

RANDY (V.O)

Ada apa sama Mawar dan Melati?

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar