Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cermin di loteng
Suka
Favorit
Bagikan
1. Bagian tanpa judul #1
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

CERMlN DI LOTENG


Genre: Horor Psikologis

Durasi: 10–15 Menit

Penulis:Bloodmon




---


FADE IN:


EXT. RUMAH TUA – SIANG


Rumah tua dua lantai berdiri suram di tengah lahan sepi. Catnya mengelupas, jendela-jendela tertutup tirai lusuh.

INT. RUMAH TUA – RUANG TAMU – SIANG


RAKA (21), mahasiswa arsitektur, membuka pintu dengan kunci tua. Ia masuk, debu menari di udara. Ruangan tampak kosong namun penuh atmosfer.


RAKA

(monolog)

Warisan dari kakek. Cuma rumah kosong, katanya.


Ia menekan sakelar. Lampu menyala—kejutan kecil. Ia menyusuri ruangan. Foto tua tergantung miring di dinding.


Lorong sempit menuju loteng tampak terbuka sedikit.


INT. RUMAH TUA – TANGGA LOTENG – SIANG


Raka menaiki tangga kayu sempit dan berderit. Cahaya remang menuntunnya ke atas.

---


INT. LOTENG – SIANG


Loteng kosong, tapi di ujung ruangan berdiri sebuah cermin besar. Bingkainya berwarna emas, penuh ukiran asing.


Raka mendekat, menyentuh cermin. Bersih. Tapi pantulan dirinya bergerak sedetik lebih lambat.


Ia melangkah mundur. Pantulan tetap diam sesaat, lalu menyusul.


RAKA (gelisah)

Apa tadi...?

INT. RUMAH TUA – DAPUR – MALAM


Raka memasak mie instan dengan kompor portable. Ponselnya berdering.


SFX: Dering telepon klasik.


RAKA

Halo?


IBU (V.O., TELEPON)

Ka, kamu sendirian, kan? Hati-hati. Dulu, kakekmu suka ngomong sendiri di sana.


RAKA

(tertawa kecil)

Mungkin karena kesepian.


IBU

Atau karena... suara-suara dari loteng.


TIT! Telepon terputus.


RAKA

...Bu?

INT. LOTENG – TENGAH MALAM


Raka naik lagi. Cermin itu kini sedikit berubah posisi. Pantulannya berdiri, tersenyum, sementara Raka terlihat datar.


Raka mencoba menyesuaikan gerakan, tapi pantulannya bergerak lebih dulu.


RAKA

(samar)

Bukan... aku?

MONTAGE – HARI-HARI BERIKUTNYA


— Raka berbicara dengan cermin.

— Ia tampak gelisah, tidur di siang hari, berteriak di malam hari.

— Ia menggambar sketsa aneh di buku.

— Pantulannya kini lebih aktif daripada dirinya.



---


INT. LOTENG – MALAM TERAKHIR


Raka duduk membelakangi cermin, gemetar. Ia tak berkata apa-apa.

CERMIN.


Di cermin: sosok Raka berdiri dan menatap langsung ke kamera. Matanya gelap, wajahnya tersenyum menyeramkan.


RAKA DI CERMIN

(sembari berbisik)

Sekarang... giliran aku.


FADE TO BLACK.



---


TEKS DI LAYAR:


"Raka tidak pernah keluar dari rumah itu.

Ketika ditemukan, hanya ada cermin di loteng.

Dan tidak ada pantulan di dalamnya."


FADE OUT.

INT. RUMAH TUA – RUANG TAMU – SIANG


RAKA (21), mahasiswa arsitektur, membuka pintu dengan kunci tua. Ia masuk, debu menari di udara. Ruangan tampak kosong namun penuh atmosfer.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)