Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. HOUSE - DAY
Melody dan Ananta berlari masuk ke dalam kamar dengan tawa yang bahagia.
Camera-hanya menangkap bagian kaki Melody dan Ananta saja.
MELODY(V.O): Kenapa? Kamu takut?
ANANTA(V.O): Kenapa harus takut? Aku suami kamu, yang seharusnya kamu layani.
Terdengar suara tawa Melody pelan.
Camera-tetap menyorot pintu kamar yang ada selembar kertas bergambar. Beberapa saat.
INT. CAFE - NIGHT
Melody duduk menghadap sebuah kamera. Dan Bella berdiri di belakang kamera, merekam Melody.
Camera-dibuat seolah sedang merekam menghadap Melody.
MELODY: (Tersenyum gugup) Udah mulai ni?
BELLA(V.O): Udah. Mulai sekarang.
MELODY: Lo yakin dia akan suka?
BELLA(V.O): Yakin, jangankan suka. Dia bakal nerima Lo.
MELODY: (Menghela napas) Hai! Aku Melody Mutiara Mourinho. (Pause) Aku gak pinter nyusun kata. Tapi, mungkin aku bisa menata perasaan.
CUT TO FLASHBACK
EXT. SMA PUJABANGSA - DAY
Ramai orang yang berlari ke dalam sekolah. Sebab bel pertama sudah terdengar.
Camera-dimulai dari bawah, ditarik ke atas sampai plang nama sekolah. Kemudian beralih ke lapangan upacara, menyorot orang-orang yang sibuk mencari tempat berbaris.
MELODY(V.O): Kalau bisa dibilang, aku emang bukan siapa-siapa dari kamu. Bahkan aku hanya bagian asing bagi kamu. Tapi, setelah aku tau perasaan ini. Aku yakin banget, kalau kamu bukan orang asing bagi aku.
Ramai dengan suara siswa-siswi yang masih sibuk mencari tempat berbaris.
Camera-diletakan dibawah hingga hanya terlihat kaki siswa-siswi yang berlarian. Kemudian ditarik ke atas saat Melody berhenti tepat di depan kamera. Posisi menyamping.
Melody tampak mencari seseorang. Ditangannya, ia membawa selembar kertas yang berisikan gambar objek manusia yang belum selesai.
MELODY(V.O): Saat pertama kali aku merasakan hal yang berbeda. Aku memilih untuk menetapkan perasaan ini. Walau sebenarnya aku belum tau, perasaan apa yang muncul di hati ini.
Melody diajak bergegas oleh Bella untuk berbaris.
MELODY(V.O): (Sedikit tertawa) Apapun itu, aku sudah berusaha keras.
CUT TO BACK IN
INT. CAFE - NIGHT
Melody masih duduk di tempat yang sama.
Camera-masih dibuat seolah merekam.
MELODY: (Menghela napas) Aku masih belum menyangka. Kalau kita, bisa bersama. (Pause) Bagaikan cakrawala yang menyentuh hati. (Tertawa malu) Nggak, bagai cerita cinta kita yang sebenarnya aneh. Tapi, ini bukan sekedar cinta. Karena kamu pernah bilang, bahwa ini soal cinta. Bukan sekedar cerita.
-CAKRAWALA-
Pembuka dimulai.