Bukan Cinta Biasa
BUKAN CINTA BIASA
written by
Lindaw
ACT 1
1. INT. RUMAH NADA - DAPUR - MORNING
NADA (37) yang telah berpakaian kantor rapi memasuki dapur sambil bersenandung. Ia mengenakan apron, menengok pada catatan jadwal makan siang yang tertempel di kulkas, lalu membacanya dengan perlahan.
NADA
Hari Selasa ... Nasi, chicken katsu, salad sayur ... hmm... Ian perlu bekal.
Nada mulai menyiapkan sarapan. Ia memotong bahan makanan.
INSERT : foto - foto yang berada di atas kabinet. Foto bertiga Nada, Melodi, dan Ian. Foto bayi Ian, foto balita Ian. Foto berdua Melodi dan Ian.
2. INT. RUMAH NADA - KAMAR IAN - MOMENTS LATER
Nada membuka tirai kamar IAN (7) sambil bernyanyi.
NADA
You are my sunshine. My only sunshine. You make me happy when skies are gray.
Nada duduk di ranjang, di sebelah Ian. Lalu mendekatkan wajahnya dan mengamati wajah Ian.
NADA
You'll never know, dear. How much I love you.
(sambil menyentuh hidung Ian)
Please don't take my sunshine away.
Ian mengusap mata.
NADA
Pagi, Ian.
IAN
Pagi...
Nada mengecup kening Ian lalu bangkit berdiri. Sebelum keluar kamar ia berkata.
NADA
Mandi dan siap-siap ke sekolah, lalu kita sarapan sama-sama. Oke?
IAN
Okay...
NADA
Good boy.
3. INT. RUMAH NADA - DAPUR - MOMENTS LATER
Saat sedang mengaduk sup di wajan, Nada teringat sesuatu.
NADA
Ah, Melodi...
4. INT. RUMAH NADA - KAMAR MELODI
Nada menggedor kamar MELODI (31) dengan keras berkali-kali.
NADA (O.S.)
Bangun! Bangun! Bangun! Melodii!
Melodi yang mulai terganggu menutup telinganya dengan bantal.
NADA (O.S)
Melodi, kakak akan gedor terus sampai kamu bangun!
(Beat)
kita lihat mana yang jebol duluan. Kupingmu atau pintu ini.
Nada menggedor semakin kencang.
Melodi yang kesal akhirnya bangun dan membuka pintu. Terlihat Nada sedang menggenggam sebuah ladle spoon.
MELODI
Sudah bangun. Puas?
Melodi kembali rebahan di ranjang. Nada memasuki kamar dan mulai beberes selimut dan bantal yang jatuh di lantai.
NADA
Setiap hari selama tiga puluh satu tahun kakak harus membangunkanmu, menyiapkan sarapan, bersih-bersih rumah, bahkan mencuci pakaian dalammu. Belum lagi membayar semua tagihan rumah sendiri sedangkan adikku tercinta menumpang secara gratis. Oh... Rasanya lebih cocok kata muak daripada puas.
Melodi memutar bola matanya, lalu melempar bantal dan ditangkis oleh Nada dengan spoon ladlenya.
NADA
Cepat bangun dan keluar.
MELODI
Aku nggak makan. Lagi diet.
NADA
Kamu pikir cowok-cowok suka tulang sama kulit?
MELODI
Mereka ciiinta kulit ayam goreng.
NADA
(menghela napas)
Terserah. Jadilah ayam kalau kamu mau. Kakak nggak peduli kalau kamu mati kelaparan. Yang penting kamu bangun, keluar. Temani Ian, sebentar lagi jemputannya datang.
Nada berjalan ke arah meja rias Melodi dan melihat-lihat alat make up yang berserakan di atas meja. Ia mengangkat sebuah lipstick berwarna peach.
NADA
Ini baru? Kakak pinjam lipstickmu yang ini ya?
MElODI
Kencan lagi?
NADA
Lho, kakak kan sudah bilang dari kemarin. Malam ini kakak pulang jam sepuluh.
(beat)
Melodi. Janji, kali ini kamu nggak akan ngacau? Kakak nggak mau tahu, kamu harus pulang. Beli makan malam buat Ian dan temani Ian kerjakan PR. Jangan ngeluyur kemana-mana. Janji?
MELODI
Iya iya...
NADA
Ini serius Melodi. Meski terlihat lebih dewasa dari anak sebayanya. Ian itu masih tujuh tahun. Nggak baik ditinggal sendirian di rumah lama-lama. Ngerti?
MELODI
Iya, aku juga ngerti.
NADA
Oke. Kakak percayakan padamu malam ini.
(beat)
Jadi lipstickmu ini kakak bawa ya.
MELODI
(mendengus)
Selama tiga puluh tujuh tahun, kakakku yang mandiri dan sukses tidak mampu beli alat make-upnya sendiri...
NADA
Kamu mau sukses dan mandiri? Mulai dari cuci celana dalammu yang bersimbah darah itu, sendiri!
5. INT. RUMAH - DAPUR - MOMENTS LATER
Ian yang telah memakai seragam sekolah sedang menghabiskan sarapannya ketika Melodi datang.
MELODI
Pagi anak Mama yang paling ganteng seduniaa.
(mengecup kening Ian)
IAN
Hehe. Pagi, Mama.
Tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil dari luar.
MELODI
Ayo, Ian. Jemputan sudah datang.
Ian dan Melodi segera berdiri. Sebelum berangkat, Ian mendatangi Nada yang sedang berdiri mencuci piring.
IAN
(memeluk Nada)
Ian pergi sekolah dulu ya. Bye-bye, Tante.
NADA
(balas memeluk)
Bekal makan siangnya jangan lupa dibawa. Have fun, Ian.
Melodi mengantar Ian. Mereka berjalan keluar. Mulanya Nada tersenyum sambil memandang mereka, tapi tatapannya semakin lama semakin kosong.
6. INT. KANTOR NADA - RUANG MEETING - DAY
Nada baru selesai meeting dengan anak buahnya.
NADA
Oke, meeting kita sampai disini. Kalian siapkan data-data yang tadi kita discuss. Besok pagi-pagi auditor externalnya akan datang. Kalian nggak perlu nervous, tunjukkan semua yang mereka minta apa adanya, karena memang perusahaan kita bersih. Jadi nggak perlu takut. Kalau ada data yang kalian nggak punya, atau mungkin itu punya divisi lain, nanti minta ke saya. Saya yang komunikasikan sama manager divisi lain. Oke?
AKUNTAN 1 DAN 2
Baik, Bu Denada.
Akuntan 1 dan 2 meninggalkan ruangan meeting. FEBY (39) melongok dari pintu.
FEBY
(menggeleng kepala)
Yah... memang terbaik ibu manager of the month kita ini.
NADA
Apaan sih. Lagi nganggur, Feb?
FEBY
Sibuk, dong. Tapi ada yang lebih penting yang harus kukonfirmasi.
Feby memasuki ruangan dan duduk di samping Nada.
FEBY
Gimana nanti malam? Meeting super penting nanti malam nggak boleh batal lho. Rendy ngechat lagi tadi. Katanya temennya, si "High Catch" itu udah seribu persen pasti datang.
NADA
(sambil mengetik di laptop)
High catch... emang mau mancing?
FEBY
Eh, beneran. Dengerin... He is a ten...
NADA
Tapi...?
FEBY
Nggak ada tapi. Secara bibit: bapaknya petinggi BUMN. Bebet: karirnya Area Manager perusahaan unicorn. Bobot: udah nggak usah ditanya, high quality lulusan UI. Dari semua temennya Rendy, ini yang paling top cer deh.
(beat)
Ck. Kenapa aku nggak ketemu dia duluan ya daripada Rendy...
NADA
(cekikikan)
Rendy bisa nangis lho denger ini.
FEBY
Biarin. Lakiku itu emang melow. Dikit-dikit nangis. Tiap nonton drakor pasti siap tissue.
Anyway, jadi gimana? Kamu udah atur semua sama orang rumah? Semua aman? Nggak ada yang bakal ganggu lagi kan? Pasti ada yang handle kan ... siapa... ponakanmu itu?
NADA
Namanya Ian, Feb. Iya udah. Aku pasti dateng kok malam ini.
FEBY
Good. Good.
(beat)
Ck. Adikmu itu... Ya masak kakaknya disuruh jadi babysitter terus. Gimana toh. Kok ya nggak mikir, kakaknya juga berhak bahagia.
NADA
Iya, tenang. Melodi udah aku ingetin lagi tadi pagi. Malam ini aku bebas.
7. INT. PUB - RUANG GANTI - AFTERNOON
Melodi sedang duduk di meja rias, tiba-tiba MANAGER PUB (45) datang.
MANAGER PUB
Melodi. Singer yang kerja shift malam ini tiba-tiba sakit dan nggak bisa datang. Kamu jangan pulang. Siap-siap gantikan.
MELODI
Saya nggak bisa, Pak. Anak saya sendirian di rumah. Belum makan.
MANAGER PUB
Jangan alasan kamu. Hari gini kan bisa pesan antar. Pake ojol aja.
(beat)
Pokoknya hari ini ada VIP yang datang. Jadi kamu harus tinggal. Kalau tidak, saya terpaksa cari orang baru untuk gantiin kamu. Tapi saya nggak menjamin posisi kamu.
MELODI
(perlahan)
Saya bisa dibunuh kakak saya, Pak...
Manager tidak menggubris perkataan Melodi dan langsung meninggalkannya.
8. INT. KANTOR NADA - AFTERNOON
DI MEJA KERJA, dengan terburu-buru Nada membereskan barang-barangnya.
FEBY
Nada! Udah jam setengah tujuh ini. Kok masih disini?
NADA
Tadi ada yang urgent.
FEBY
Kamu mau pergi dengan tampang kayak gini? Ah, no no...
Feby menggeleng melihat penampilan Nada yang sudah tidak rapi. Lantas ia menarik Nada ke toilet.
DI TOILET
Feby membantu Nada bersiap-siap. Ia menyisir rambut Nada. Sedangkan Nada memakai lipstick yang dipinjamnya dari Melodi.
FEBY
Cowok itu, dari mata jatuh ke hati. Jadi first impression itu matters.
NADA
Makasih ya, Feb. Untuk semuanya...
FEBY
Makasihnya nanti aja kalo kamu ketemu pria yang baik. (beat) Aku cuma bisa berdoa si "high cacth" ini jodohmu.
NADA
(menatap cermin)
Ya... semoga aku bertemu jodohku.
CUT TO
9. INT. TOKO OLAHRAGA - RUANG GANTI - NIGHT
JONA (38) sedang bersisir di depan cermin. Ia membenarkan kemejanya dan memandang wajahnya lekat-lekat. Tiba-tiba seorang shopkeeper melihatnya.
SHOPKEEPER 1
Dih... Ganteng banget, Boss. Mau pergi kencan?
Jona hanya tertawa. Ia lalu keluar dari ruang ganti.
JONA
Saya pergi dulu. Nanti pintu belakang jangan lupa dikunci. Jendela belakang juga. Biar nggak ada tikus yang masuk.
Shopkeeper yang lain datang dengan membawa beberapa kardus.
SHOPKEEPER 2
Lha si Boss, udah mulai kencan lagi? Udah sembuh traumanya?
SHOPKEEPER 1
(berjaga di kasir)
Trauma apaan?
JONA
Asal ngomong kamu. Bukan trauma. Musibah itu. Dah, ah! Saya pergi dulu.
Sebelum keluar pintu, Jona balik badan dan menatap kedua shopkeepernya.
JONA
(sambil menuding kedua anak buahnya)
Jangan berani-berani nge-gosip.
Setelah Jona pergi kedua shopkeepernya menggosip.
SHOPKEEPER 1
Trauma apaan?
SHOPKEEPER 2
Phobia cewe matre.
SHOPKEEPER 1
Lha kok bisa musibah?
SHOPKEEPER 2
Iya. Kartu kreditnya si Boss di bobol sama si mantan.
SHOPKEEPER 1
Yah... pencurian itu mah... Nggak lapor polisi?
SHOPKEEPER 2
Nggak bisa katanya. Emang dikasih ke mantannya. Sukarela.
SHOPKEEPER 1
Yah... Kebodohan itu mah.
Mereka terpingkal.
SHOPKEEPER 1
Emang dibuat beli apaan?
SHOPKEEPER 2
Kursi pijet. 70 juta.
SHOPKEEPER 1
Buset...
(mengelus dada)
10. INT. PUB - NIGHT
Melodi mulai menyanyikan lagu cinta di atas panggung.
Terlihat pub sedang ramai pengunjung. Diantara para pengunjung, seorang TAMU VIP (50) duduk di meja paling depan. Di atas meja berjejer banyak botol bir kosong. Tamu itu sedang menikmati bir sembari terus tersenyum genit dan mengedarkan pandangan liarnya ke wajah dan tubuh Melodi.
11. EXT. RESTORAN - NIGHT
LAGU MELODI masih terdengar sebagai background music.
Karena terlambat, Nada dan Jona bersama-sama meraih pintu restoran. Sesaat tangan mereka saling bersentuhan.
Sedetik kemudian mereka melepas tangan mereka, dan saling mengalah untuk mempersilakan yang lain masuk duluan. Sejenak ada atmosfir awkard di antara mereka. Lalu Jona membukakan pintu dan mempersilakan Nada untuk masuk lebih dulu.
INTERCUT BETWEEN PUB, RESTORAN, AND RUMAH
12. INT. PUB - NIGHT
Melodi masih menyanyi saat IKO (30), pacar MELODI, memasuki pub. Iko berdiri di pinggir. Ia memperhatikan TAMU VIP yang masih mencoba menggoda Melodi dengan tatapan nakalnya. Amarah mulai terpancar dari wajah Iko.
13. INT. RESTORAN - NIGHT
Nada dan Jona sampai di depan meja resepsionis.
RESEPSIONIS
Table untuk berdua?
Nada dan Jona sama-sama salah tingkah.
NADA DAN JONA
Oh... tidak. Kami tidak bersama.
Tak yakin siapa pasangan kencannya, Nada terdiam, ia terlihat bingung.
JONA
(berdeham)
Teman saya sudah menunggu di table tujuh.
RESEPSIONIS
Baik, Bapak. Silakan sebelah sini.
14. INT. RUMAH NADA - KAMAR IAN - NIGHT
Ian terlihat sedang duduk di meja belajar mengerjakan PR. Sesekali ia melihat jam dinding. Jam menunujuk pukul tujuh. Tiba-tiba bel rumah berbunyi.
DI DEPAN RUMAH
Ian mengambil makanan yang dikirim oleh seorang ojol.
15. INT. RESTORAN - NIGHT
Resepsionis mengantar Jona ke mejanya. Di mejanya teman kencannya (30) yang terlihat modis dan cantik telah menunggu dengan raut wajah yang sedikit kesal.
Tak lama kemudian, Nada juga didudukan di meja seberang Jona. Sejenak Jona tampak memperhatikan Nada, lalu ia berpaling pada pasangan kencannya.
Di meja Nada. Nada menyapa pasangan kencannya.
NADA
Maaf aku terlambat. Ada hal mendadak tadi di kantor. Udah nunggu lama ya?
Pasangan kencan Nada, Ricky (40), bangkit berdiri.
RICKY
(tersenyum lebar)
Oh, nggak papa. Nggak lama kok.
Ricky mengulurkan tangan.
RICKY
Aku, Ricky.
NADA
Oh iya. Namaku Denada.
Mereka berjabat tangan, lalu Ricky menyodorkan kartu namanya seakan sedang berkenalan dengan partner bisnis.
NADA
(memaksakan senyum)
Oh iya, makasih.
Mereka duduk kembali dan mulai mengobrol.
16. INT. PUB - NIGHT
Tiba-tiba Tamu VIP berdiri dan berjalan sambil terhuyung mendekati Melodi yang masih duduk di atas panggung. Tamu VIP itu mengulurkan tangannya berusaha untuk menjamah Melodi saat Iko menerjang dari samping dan memukul dengan keras Tamu VIP itu tepat di wajahnya.
Tamu VIP itu terpelanting ke lantai. Tapi Iko tidak berhenti dan terus memukulinya. Melodi yang kaget berhenti menyanyi dan berusaha melerai. Mendadak suasana cafe menjadi riuh.
17. INT. RUMAH NADA - NIGHT
DI RUANG TAMU
Ian terlihat menatap keluar dari jendela rumah seakan menunggu mamanya pulang. Sesaat kemudian Ian berjalan ke dapur.
DI DAPUR
Ia duduk di meja makan dan mulai membuka bungkus makanan yang tadi dikirim, isinya adalah SPAGHETTI CARBONARA.
18. INT. RESTORAN - MOMENTS LATER
Ponsel Nada berdering. Nada melihat sekilas.
INSERT : nama Melodi terlihat di layar handphone
RICKY
Nggak papa, kamu angkat aja dulu.
NADA
Maaf, ya. Maaf.
Nada bangkit dan pergi ke toilet.
DI TOILET
Suara teman kencan Jona yang sedang menelepon terdengar dari luar toilet.
TEMAN KENCAN JONA (O.S)
(marah)
Kamu suruh aku makan cinta? Gila. Jodohin aku sama guru les. Part time lagi!
Teman kencan Jona membuka pintu toilet dengan kasar. Hampir menabrak Nada.
TEMAN KENCAN JONA (CONT'D)
Buang-buang waktuku aja. Nggak peduli, aku pulang sekarang.