Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ARZAMINE
Suka
Favorit
Bagikan
2. Cowok aneh!

EXT. TERMINAL — SORE


Citra akhirnya pergi dengan ojek online menuju terminal. Tapi ternyata driver ojek online itu berhenti di sebuah gang yang lumayan lebar tapi sepi. Citra jadi over thingking, takut driver itu memiliki niat jahat. Dia segera turun dari motor. 


CITRA
Kok berhenti di sini, Pak?

DRIVER
Iya Mbak, nggak papa ya jalan kaki ke depan. Terminal ya kan seberang tembok ini aja. Kalau turun di depan terminal bahaya mbak, bisa dikeroyok tukang ojek konvensional

Citra menjulurkan kepalanya untuk melongok terminal seperti apa yang berada di balik tembok di sisi tidak jauh dari tempatnya berdiri. 

 CITRA
Oooh (mengangguk paham) (beat)
Makasih, Pak

DRIVER
Sama-sama, mbak.


Driver itu melajukan motornya kembali, meninggalkan Citra seorang diri. Berbekal waspada, dia mulai berjalan kaki. Tiba-tiba ada suara motor yang datang, semakin lama semakin mendekat. Citra menoleh ke belakang dan tiba-tiba saja ada motor melaju kencang datang ke arahnya. Karena terkejut dan takut, dia memejamkan mata sambil memeluk tasnya. Pasrah jika memang motor itu harus menabraknya. Tapi ternyata motor itu berhasil melewatinya. Belum juga Citra bisa menghela napas lega, ternyata ada satu motor lagi yang datang ke arahnya. Kali ini Citra berteriak sambil berjongkok dengan tas menutupi kepalanya. Motor yang awalnya tidak melihat ada orang di depannya, akhirnya banting setir sampai motor itu jatuh dan terseret tidak begitu jauh. Citra yang masih shock hanya bisa melihat melihat dua orang di motor itu bangkit keluar dari tindihan motor lalu mengangkat motornya.


ARZA
Cih, sial banget hari ini!

TOMI
Selamet aja udah untung kita. (beat) (melihat ke arah Citra) Noh tanggung jawab


Arza melirik ke arah Citra lalu menghampirinya. Citra mendongak ke arah cowok yang sudah berdiri di depannya. Dia seketika terpana. Cowok itu keren banget memakai kaca mata dan jaket kulit hitam. Rambutnya yang agak gondrong membuatnya makin cakep. Cute dan imut juga. Poninya berkibar saat angin tiba-tiba berhembut. Citra jadi deg-degan.


ARZA
Heh, udah bosan hidup? 
Kalau mau mati jangan di tempat umum! Cari sana tempat yang nggak mungkin dijamah manusia!


Rahang Citra terbuka lebar. Dia menghapus semua pujian untuk cowok itu karena kata-kata kasar barusan yang keluar dari mulutnya. Dia tiba-tiba teringat pesan papanya. Jangan menilai orang dari luarnya saja. 


CITRA
(Bangkit saat tiba-tiba mendapatkan kekuatannya) Siapa yang mau mati? Lo yang ngebut gue yang disalahin, dasar bego!


Arza melotot marah karena baru kali ini dibantah oleh seorang cewek. Tomi yang tidak mau ada keributan segera menghampiri mereka. 


TOMI
Za, kita nggak ada waktu buat berantem lho. Mendingan lo tanggung jawab anterin nih cewek pulang pake motor gue, Biar gue telepon Kendi buat jemput. Habis ini kita harus kumpul di markas.

ARZA
Kok gue? Lo aja sana.

TOMI
Kan Lo tadi yang di depan. Buruan!

ARZA
Cih! Ayo! (melirik Citra)

CITRA
Gue nggak mau pulang!


Arza sudah tiba di motor lalu menatap tajam Citra kembali


ARZA
Cepetan naik, nggak usah ngeyel!


Entah kenapa nyali Citra menciut begitu mendapat tatapan tajam itu. Dengan amat sangat terpaksa dia pun naik di boncengan


CITRA (V. O)
Kan gue mau kabur... Kok jadi kayak gini, sih? (menangis dalam hati)

Cut to

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar