Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. HALAMAN RUMAH KONTRAKAN ARI - DAY
Ari menunjukkan mobil yang baru dibelinya kepada Indah dan Dinda. Mobil itu adalah sebuah mobil minibus berwarna biru tahun 90an.
ARI
Tara! Bagus kan?
DINDA
Ini mobil siapa?
ARI
Loh kok mobil siapa? Ya mobil kita to.
INDAH
Hah? Mobil kita?
ARI
Kok ga percaya to sama bapak. Baru aja ini beli dari temenku lo.
INDAH
Bapak nggak usah ngelantur deh. Mana ada duit kita buat beli mobil.
ARI
Bu, Bapak beli pake uang tabungan. Bapak kan juga punya tabungan. Karena udah cukup buat beli mobil, ya sudah bapak beli. Mumpung temen bapak lagi jual murah mobilnya.
Dinda melongo melihat mobil itu. Dinda berteriak kegirangan dan lari masuk ke dalam mobil.
DINDA
Yey. Mobil baru! Mobil baru!
Indah ikut senang melihat Dinda yang kegirangan. Indah tersenyum menatap Ari. Indah ikut masuk ke dalam mobil bersama Dinda. Pak Agus mendatangi Ari dan menanyainya tentang mobil itu.
PAK AGUS
Wah, beli mobil pak? Berapaan ini?
ARI
25 pak, kemarin saya beli dari teman saya.
PAK AGUS
Saya kayak pernah lihat mobil ini ya. Tapi di mana? Oh iya, ini mobil teman saya, Pak Budiman kan?
ARI
Loh bapak kenal?
PAK AGUS
Iya, itu teman saya juga. Rumahnya kan cuma di sekitar sini jadi saya kenal.
ARI
Oh, begitu.
PAK AGUS
Pasti Pak Ari bisa beli mobil ini karena punya cabang-cabang gorengan itu. Saya salut pak!
ARI
Iya pak, alhamdulillah.
Pak Agus melihat-lihat mobil Ari. Ari terlihat cemas setelah mengobrol dengan Pak Agus. Dinda keluar dari mobil dan memeluk Ari.
DINDA
Bapak paling hebat sedunia. Dinda sayang banget sama bapak. Dinda paling sayang sama bapak
Ari terkejut mendengar ucapan Dinda. Ari memeluk Dinda dan mengelus kepalanya. Dinda melepaskan pelukannya.
DINDA
Besok kita jalan-jalan pake mobil!
EXT. JALAN - DAY
Keluarga Dinda jalan-jalan memakai mobilnya. Mereka menuju ke arah pantai. Sesekali Dinda mengeluarkan tangannya dari jendela.
INT. MOBIL - DAY
Dalam perjalanan, keluarga Dinda memutar musik di mobil. Sesekali mereka bernyanyi bersama.
EXT. PANTAI - DAY
Ari dan Indah duduk di atas tikar di pinggir pantai. Ari memakan mi instan sambil sibuk memandang handphone. Indah mengawasi Dinda yang sedang bermain air. Indah penasaran dengan apa yang dilihat Ari di handphone.
INDAH
Pak, mi nya belom habis?
Ari tetap sibuk memandangi handphone.
INDAH
Bapak!
ARI
Iya, kenapa bu?
INDAH
Liatin apa sih? Ditanyain nggak jawab!
ARI
Kepo ibu ini.
Indah kesal dan mencoba merebut handphone Ari. Ari mengelak dan menjawab pertanyaan Indah.
ARI
Ini lo, Pak Agus nanyain uang sewa bulan depan.
INDAH
Oalah, gitu aja aku nggak boleh tau.
Ari meletakkan handphone dan lanjut memakan mi instannya.
INDAH
Aku mau nemenin Dinda main air? Bapak ga mau ikut?
ARI
Enggak ah. Aku jagain barang-barang aja.
INDAH
Yasudah. Awas lo! Jangan sampe ada yang ilang!
Indah meninggalkan Ari dan berlari menuju Dinda. Indah mengejutkan Dinda dari belakang. Kemudian Dinda menyipratkan air laut kepada Indah. Ari memandangi Indah dan Dinda dari pinggir pantai. Ari tampak tersenyum memandangi mereka.
EXT. PANTAI - SUNSET
Dinda, Ari, dan Indah menatap matahari terbenam di tepi pantai. Dinda berbaring dan menatap ke langit. Wajahnya tampak tersenyum, Dinda memejamkan mata.
ARI
Udah sore, sekarang kita pulang ya.
EXT. RUMAH KONTRAKAN ARI - NIGHT
Pintu mobil terbuka dan kaki Dinda menapak ke tanah. Dinda menguap dan meregangkan tubuhnya kemudian menutup pintu mobil. Ari dan Indah turun dari mobil. Ari kemudian segera menuju ke sepeda motornya.
INDAH
Bapak mau ke mana?
ARI
Ada urusan sebentar?
INDAH
Ke mana?
Dinda tampak bingung kemudian memandangi Ari.
ARI
Kan aku udah bilang bu ada urusan. Udah sana masuk.
Ari menyalakan motornya kemudian meninggalkan Indah dan Dinda. Wajah Dinda yang tampak ngantuk memandangi kepergian Ari. Dinda mengajak Indah untuk segera masuk ke rumah.
DINDA
Udahlah bu, tidur yuk! Cape banget bu.
Indah memandang Dinda kemudian mencubit pipinya.
DINDA
Aduh! Ibu sakit!
INDAH
Enak aja mau langsung tidur. Itu barang-barang kamu di mobil beresin dulu dong Dinda.
DINDA
Aaa ibu. Besok aja Dinda gakuat.