Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Adinda dan Warisan Bapak
Suka
Favorit
Bagikan
6. Mobil Baru untuk Dinda
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. HALAMAN RUMAH KONTRAKAN ARI - DAY

Ari menunjukkan mobil yang baru dibelinya kepada Indah dan Dinda. Mobil itu adalah sebuah mobil minibus berwarna biru tahun 90an.

ARI

Tara! Bagus kan?

DINDA

Ini mobil siapa?

ARI

Loh kok mobil siapa? Ya mobil kita to.

INDAH

Hah? Mobil kita?

ARI

Kok ga percaya to sama bapak. Baru aja ini beli dari temenku lo.

INDAH

Bapak nggak usah ngelantur deh. Mana ada duit kita buat beli mobil.

ARI

Bu, Bapak beli pake uang tabungan. Bapak kan juga punya tabungan. Karena udah cukup buat beli mobil, ya sudah bapak beli. Mumpung temen bapak lagi jual murah mobilnya.

Dinda melongo melihat mobil itu. Dinda berteriak kegirangan dan lari masuk ke dalam mobil.

DINDA

Yey. Mobil baru! Mobil baru!

Indah ikut senang melihat Dinda yang kegirangan. Indah tersenyum menatap Ari. Indah ikut masuk ke dalam mobil bersama Dinda. Pak Agus mendatangi Ari dan menanyainya tentang mobil itu.

PAK AGUS

Wah, beli mobil pak? Berapaan ini?

ARI

25 pak, kemarin saya beli dari teman saya.

PAK AGUS

Saya kayak pernah lihat mobil ini ya. Tapi di mana? Oh iya, ini mobil teman saya, Pak Budiman kan?

ARI

Loh bapak kenal?

PAK AGUS

Iya, itu teman saya juga. Rumahnya kan cuma di sekitar sini jadi saya kenal.

ARI

Oh, begitu.

PAK AGUS

Pasti Pak Ari bisa beli mobil ini karena punya cabang-cabang gorengan itu. Saya salut pak!

ARI

Iya pak, alhamdulillah.

Pak Agus melihat-lihat mobil Ari. Ari terlihat cemas setelah mengobrol dengan Pak Agus. Dinda keluar dari mobil dan memeluk Ari.

DINDA

Bapak paling hebat sedunia. Dinda sayang banget sama bapak. Dinda paling sayang sama bapak

Ari terkejut mendengar ucapan Dinda. Ari memeluk Dinda dan mengelus kepalanya. Dinda melepaskan pelukannya.

DINDA

Besok kita jalan-jalan pake mobil!

EXT. JALAN - DAY

Keluarga Dinda jalan-jalan memakai mobilnya. Mereka menuju ke arah pantai. Sesekali Dinda mengeluarkan tangannya dari jendela.

INT. MOBIL - DAY

Dalam perjalanan, keluarga Dinda memutar musik di mobil. Sesekali mereka bernyanyi bersama.

EXT. PANTAI - DAY

Ari dan Indah duduk di atas tikar di pinggir pantai. Ari memakan mi instan sambil sibuk memandang handphone. Indah mengawasi Dinda yang sedang bermain air. Indah penasaran dengan apa yang dilihat Ari di handphone.

INDAH

Pak, mi nya belom habis?

Ari tetap sibuk memandangi handphone.

INDAH

Bapak!

ARI

Iya, kenapa bu?

INDAH

Liatin apa sih? Ditanyain nggak jawab!

ARI

Kepo ibu ini.

Indah kesal dan mencoba merebut handphone Ari. Ari mengelak dan menjawab pertanyaan Indah.

ARI

Ini lo, Pak Agus nanyain uang sewa bulan depan.

INDAH

Oalah, gitu aja aku nggak boleh tau.

Ari meletakkan handphone dan lanjut memakan mi instannya.

INDAH

Aku mau nemenin Dinda main air? Bapak ga mau ikut?

ARI

Enggak ah. Aku jagain barang-barang aja.

INDAH

Yasudah. Awas lo! Jangan sampe ada yang ilang!

Indah meninggalkan Ari dan berlari menuju Dinda. Indah mengejutkan Dinda dari belakang. Kemudian Dinda menyipratkan air laut kepada Indah. Ari memandangi Indah dan Dinda dari pinggir pantai. Ari tampak tersenyum memandangi mereka.

EXT. PANTAI - SUNSET

Dinda, Ari, dan Indah menatap matahari terbenam di tepi pantai. Dinda berbaring dan menatap ke langit. Wajahnya tampak tersenyum, Dinda memejamkan mata.

ARI

Udah sore, sekarang kita pulang ya.

EXT. RUMAH KONTRAKAN ARI - NIGHT

Pintu mobil terbuka dan kaki Dinda menapak ke tanah. Dinda menguap dan meregangkan tubuhnya kemudian menutup pintu mobil. Ari dan Indah turun dari mobil. Ari kemudian segera menuju ke sepeda motornya.

INDAH

Bapak mau ke mana?

ARI

Ada urusan sebentar?

INDAH

Ke mana?

Dinda tampak bingung kemudian memandangi Ari.

ARI

Kan aku udah bilang bu ada urusan. Udah sana masuk.

Ari menyalakan motornya kemudian meninggalkan Indah dan Dinda. Wajah Dinda yang tampak ngantuk memandangi kepergian Ari. Dinda mengajak Indah untuk segera masuk ke rumah.

DINDA

Udahlah bu, tidur yuk! Cape banget bu.

Indah memandang Dinda kemudian mencubit pipinya.

DINDA

Aduh! Ibu sakit!

INDAH

Enak aja mau langsung tidur. Itu barang-barang kamu di mobil beresin dulu dong Dinda.

DINDA

Aaa ibu. Besok aja Dinda gakuat.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar