Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
20.000 Followers
Suka
Favorit
Bagikan
1. 1. Si Tukang Halu

1. EXT. DI TEPI JALAN - PAGI

CASH: LEY, GARA.

Seorang gadis berdiri di tepi jalan dengan wajah kesal. Matanya berkali-kali melirik jam tangan di pergelangan tangannya. Menit berikutnya, sebuah motor datang dan berhenti di hadapan gadis itu. Gadis yang tak lain, Safira Finley dengan nama panggilan Ley itu sedikit kebingungan. Pemilik motor itu membuka kaca helm nya sedikit, memperlihatkan wajah di balik sana.


Ley

Dengan ekspresi terkejut.

Gara?

Gara

Naik! kalo lo nggak mau telat.

Ley terdiam sejenak sembari berpikir.

Ley

Okelah, kalo lo maksa gue. Gue nggak bakal nolak. Eh, tapi ini nggak bayar kan?

Gara memutar matanya jengah.

Gara

Berniat menjalankan motornya kembali.

Ya udah, kalo lo nggak mau.

Ley

Buru-buru menghentikan aksi Gara, dengan memegang tangan Gara.

Heh! iya, iya, gue naik. Jangan tinggalin gue dong. Gue nggak mau telat.


FADE OUT


2. EXT. TEMPAT PARKIR - PAGI

CASH: LEY, GARA


Ley

Makasih, ternyata lo baik juga.

Gara hanya tersenyum tipis menanggapi, lalu berlalu meninggalkan Ley yang mematung di tempat. Ley mengedipkan matanya beberapa kali, mencoba memahami apa yang terjadi.

Ley

Batinnya berkata-kata.

Gara barusan senyum? Kenapa manis sekali. Seperti pernah ku lihat sebelumnya.

3. INT. DI RUANG KELAS - PAGI

CASH: LEY, FLO

Ley baru saja sampai di kelasnya. Baru saja Ley menjatuhkan pantatnya ke atas kursi. Floella langsung menghadap ke arahnya, dengan pandangan tajam.


Ley

Dengan wajah jengah.

Lo kenapa sih, Flo?

Flo

Harusnya gue yang nanya itu ke lo, Ley. Kok, lo bisa bareng sama Gara? Sejak kapan kalian bisa dekat gitu. Please! gue kepo jadinya nih.

Ley

Memutar mata malas

Gue nggak punya hubungan apa-apa sama dia, tadi gue ketemu dia di jalan. Ya, kebetulan sebentar lagi masuk. Jadi gue mengambil kesempatan dalam kesempitan, biar dapat tumpangan gratis, haha. Lagi pula, kita cuma sebatas nebeng doang. Nggak lebih, jadi jangan berpikiran nggak nggak, ya. Gue cuma cinta ke Saga. Nggak ada yang bisa menandingi.

Flo

Menggeleng heran

Pikiran lo, Saga mulu. Bisa nggak sih? Lo nggak meng-halu Saga sehari saja.

ley

No! no! no! lo tau sendiri kan? Cita-cita gue, pengen jadi pacar selebgram. Dan salah satu, orang yang cocok buat tipe gue itu Saga.

CLOSE UP:


Gara duduk di kursinya, sembari memejamkan mata. Gara membuka matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain. Pandangan itu tertuju pada Ley yang tengah berbincang dengan Flo. Pandangan itu seketika membeku saat sepasang mata menubruk pandangannya. Namun itu hanya sebentar, karena Ley lebih dulu memutuskan pandangan.

CUT TO:



4. EXT. DI LUAR KELAS - PULANG SEKOLAH

CASH: LEY, FLO

Ley berjalan beriringan dengan Flo. Wajahnya terlihat lesu.


Flo

Menatap heran.

Kenapa sih, Ley. Kusut mulu wajah lo. Lo, aman 'kan?

Ley

Mengangkat wajah, memandang langit sore.

Kapan, ya. Gue bisa dekat Saga.

Satu pukulan mendarat di kepala Ley. Sepertinya kegilaan Ley pada sosok Saga,semakin kumat.

Ley

Mengerucutkan bibir kesal.

Ih! kok gue di pukul, sih? Kalau gue geger otak gara lo gimana? Mau tanggung jawab lo?

Flo

Ya nggak apa-apa, dong. Malahan bagus. Biar halu lo ke Saga hilang.

Ley

Dengan wajah sedih.

Aish, jahat bener lo.

Flo terkekeh singkat.

Flo

Mendorong punggung Ley seolah mengusir.

Udah sana, pulang! Sopir gue udah datang tuh.

Ley menghembuskan nafas kesal, lalu berjalan duluan meninggalkan Flo. Seperti biasa Ley menggunakan sepeda merah mudanya, berangkat ataupun pulang sekolah.

CUT TO:











Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar