Erau: Festival untuk yang Hidup dan Mati"
Muhammad Agra Pratama Putra
Novel ini bab-babnya pendek hingga bisa diselesaikan dalam sekali duduk. Penulisannya efektif dan alurnya cukup rapi, tapi sayang aku susah terkoneksi dengan tokoh-tokohnya karena lebih mengutamakan perkembangan alur ketimbang karakter. Aku mengharapkan ada perkembangan di akhir dan menemukan premis yang jelas, tapi keberadaan mereka seolah hanya berfungsi untuk mengisi plot dan bukan mengendalikan cerita. Latar belakang budayanya juga kurang dijelaskan dengan gamblang, sehingga masih terasa di awang-awang. Semoga Kakak Penulis berkenan dengan ulasanku ini.