Cuplikan Chapter ini
Malam harinya aku tidak berani keluar dari dalam kamar Berulang kali Muju mengetuk pintu kamarku untuk makan malam tetapi aku tidak kunjung membukanya Aku menguncinya dari dalam Bantal dan selimut yang membungkusku menjadi saksi bisu atas ketakutan yang aku alami Aku berusaha untuk melupakannya dengan mengingat-ingat hal menyenangkan yang dulu pernah aku alami bersama keluarga kami yang masih utuh Wajah sebelah kiriku masih terasa sakit Aku meletakkan plester hangat di wajahku dan meng