Cuplikan Chapter ini
Alya kecil duduk di sudut kamarnya dengan buku catatan yang halamannya masih kosong di depannya Suara riuh dari ruang tamu terdengar samar pertengkaran yang biasa ia dengar saat bapak-ibu bertemu dengan eyang atau kakek dan nenekDengan jari-jari mungilnya ia mulai menulis di buku catatannya Setiap kata yang ditorehkannya adalah harapan Imajinasi yang ia susun untuk menciptakan gambaran masa depan yang lebih baikDi sana ia membayangkan dirinya sebagai Alya dewasa seorang perempuan ku