Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Tiga belas tahun yang lalu, Jatmika sudah memberi peringatan kepada Sri saat diterima bekerja di sebuah sekolah elit bertaraf internasional, "Sekolah Atap Tinggi". Namun peringatan itu tak dihiraukan oleh Sri. Perempuan muda ini lebih mengikuti nyala idealismenya yang tengah membara.
Suasana yang dialami Sri bersama tokoh-tokoh lain yang melengkapi kisah dalam novel ini beragam; antara kegembiraan dan kesedihan yang saling berganti. Sekali waktu Sri juga mengalami keputusasaan dan kekosongan. Di saat yang lain, suasana horor dan mistis sekali waktu menyapa kesehariannya.
Sebenarnya banyak guru di Kota Pakuwon yang bermimpi untuk menjadi bagian dan dinamika Sekolah Atap Tinggi. Sayangnya mereka tidak tahu menahu segala hal ikhwal dan kenyataan yang terjadi di balik tembok tinggi sekolah elit ini. Konon ada rahasia yang disembunyikan.
Mungkinkah Sri menggapai semua impian yang pernah terpatri di benaknya belasan tahun silam? Sementara itu, rentetan "peristiwa aneh" yang telah dialami Sri sejak tahun pertamanya di sekolah ini, berlahan-lahan mulai terjawab sejak perjumpaannya dengan seorang perempuan paruh baya di Gedung Prisma.