Cuplikan Chapter ini
Pagi itu langit masih sedikit mendung tapi suasana di rumah Nenek Amina sudah mulai ramai dengan kehadiran keluarga besar yang satu per satu tiba Di teras rumah yang luas Nenek Amina duduk di sofa kesayangannya dengan seulas senyum hangat yang selalu membuat siapa pun merasa tenang Wajahnya memancarkan kebahagiaan namun di balik senyumnya ada rasa haru yang menumpuk menanti untuk diluapkan dalam momen yang selalu mengingatkannya pada masa-masa lalu bersama almarhum suaminyaSuara mes