Cuplikan Chapter ini
Setelah menyelesaikan semangkuk seblak super pedasnya Althea menyandarkan punggung ke kursi plastik di kedai pinggir jalan itu Suasana sekitar masih ramai oleh suara kendaraan yang berlalu-lalang dan obrolan pengunjung lainnya tapi Althea justru tenggelam dalam diam Sesekali ia menyeruput es teh manis yang sudah tak lagi sedingin awal membiarkan rasa manisnya sedikit mengimbangi perasaan pahit di dalam hatiNadya memperhatikan sahabatnya itu dalam diam Tatapan Althea kosong seperti sed