Cuplikan Chapter ini
Ruang Isolasi 314 Malam Terakhir RahmanLangit Pekanbaru sedang jernih malam itu tapi Rahman Rasyid tak bisa melihat bintang dari balik jeruji horizontal jendela kecil kamarnya Dinding hijau muda di sekelilingnya terasa terlalu bersih seperti mencoba menipu pikirannya bahwa dunia di luar tidak sedang runtuhJam di dinding berdetak lambat lebih lambat dari biasanya Seolah waktu pun ragu apakah masih patut bergerak untuk seseorang seperti dirinyaIa duduk memeluk lutut di ujung ranjang k