Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
'Melihat hujan mengingatkanku akan dirimu. Suara hujan menuntunku mendendangkan kesedihan karna kehilanganmu. Titik-titik hujan yang jatuh ke bumi, menyadarkanku bahwa kau tak lagi bersamaku di sini, di dunia ini.'
Bagi Zahara Nadindra, hujan adalah kesedihan. Hujan hanya mengingatkannya pada Abyasa Narapati--teman masa putih abu-abu--yang menjadi cinta pertamanya. Sebab, tangisan langit itu mengiringi kematian Abyasa, delapan tahun yang lalu.
Zahara sudah berencana menikah dengan Prasetyo Wahyudi, lelaki yang mencintainya jauh sebelum kehadiran Abyasa. Namun, di tengah-tengah proses persiapan pernikahan mereka, muncul seseorang yang persis sama dengan Abyasa.
Kehadiran Lyan Manggala, lelaki yang sangat mirip dengan almarhum Abyasa--yang masih sangat Zahara cintai--tak bisa dipungkiri, mulai mengusik rencana pernikahan Zahara maupun Prasetyo.
Tidak hanya itu, Alaina Rosalie, yang juga teman Zahara, mulai khawatir Lyan--yang ia kenal pertama kali saat melanjutkan study di luar negeri dan telah menjadi pasangannya itu--berpaling pada Zahara.