Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Saya terima nikah dan kawinnya Haura Zahra binti Usman dengan maskawin tersebut tunai," suara Bara tegas, tanpa ragu sedikit pun.
"Sah!" seru wali nikah dan para saksi.
Air mata menggenang di pelupuk mataku, namun aku menahan diri agar sebisa mungkin untuk tidak menangis di depan orang banyak. Aku melirik ibuku, Salimah, yang juga tak kuasa menahan air mata. Wajah ibuku yang masih pucat membuatku semakin pilu. Salah satu alasan mengapa aku tak menolak pernikahan ini adalah karena permintaan ibuku yang sedang sakit keras.
Dengan perasaan campur aduk, aku mendekati Bara dan mencium telapak tangannya. Hati ini masih terasa berat, tapi apa dayaku? Suaminya sekarang adalah Bara, dan aku harus menerimanya.