Cuplikan Chapter ini
Kamu beneran nggak apa-apa Ndra Suara lirih Rima kembali menyapa telinga Rajendra Menyadarkan Rajendra dari lamunan mengenang awal perjumpaan dan kedekatannya dengan Rima Masa kecil yang lumayan indah untuk dikenang meski Rajendra harus sering menyadarkan dirinya bahwa mereka tak boleh dekatPandangan Rajendra berkeliling Ajeng sudah kembali kuliah Dimas sedang mencuci tangan di depan markas Rima yang tersisa di markas memandang Rajendra dengan khawatir yang coba dia tutupi