Cuplikan Chapter ini
IkhlasSatu kata itu bermain-main di kepala Maina membelai pikiran dan perasaannya laksana angin semilir yang menyejukkan Berulang kali menarik napas panjang Maina terus tersenyum menatap hamparan lahan pertanian di hadapannyaMaina tak menyangka kalau dirinya berproses menuju eksportir sayuran Tak menyangka bisa mewujudkan mimpinya setelah puluhan tahun berlalu Tak menduga kalau belajar ikhlas melepas orang yang dia cintai justru membuatnya menemukan cinta baru di dunia baruDi desa