Cuplikan Chapter ini
Keesokan harinya Jakarta terasa berbeda Bukan sepi tapi lebih seperti sedang menahan napas Jalan Sudirman yang biasanya sudah riuh rendah klakson hari ini hanya terdengar seperti bisikan Mungkin kota ini tahu hari ini adalah hari yang penting Setidaknya penting bagi ArgaArga berdiri di lobi kantor yang begitu megah hingga rasanya sedikit konyol Marmer di bawah sepatunya berkilau dan lampu gantung di atas kepalanya mungkin bisa dipakai untuk membayar uang muka rumah Ia merapikan