Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Tak pernah terbayang olehku hari dimana aku menggenapi nubuatan itu akan tiba. Masih begitu melekat sentuhan hangat tangannya di pundakku dahulu. Dengan nada berbisik ia berkata, "tunggulah sampai hari itu tiba. Takdirmu akan mengungkapkan semua rahasianya."
***
Ini bukan sekedar kisah gaib, bukan pula misteri tentang setan, jin, maupun demit. Lammatul Malakh, orang bilang itu semacam bisikan malaikat. Tapi hanya aku yang tahu, apa yang ada di sisi teman santriku dahulu memiliki stasiun dimensi yang jauh melampaui semua itu. Sesuatu yang lebih besar dari dugaanku meliputi dirinya.
Sahid Zamani, sosok yang bertahun-tahun menghilang dari autobiografi hidupku. Babak kisah hidupnya pun tak sampai menghabiskan banyak lembaran buku. Episodik riwayat hidup Sahid hanya menyempil sedikit. Perannya mungkin hanya sebagai figuran atau hiburan. Namun keberadaannya mengacaukan semesta nalarku. Sosok kecil agak dekil yang aku ingat itu menghantarkanku tidak hanya pada alam indera tetapi jauh melesat hingga ke singgasana meta.
Pemberi jitu nomor buntut, pendiagnosa handal penyebab sakit perut. Pencegah lisan dari kesyirikan, pemulih instan dari gelombang kesurupan. Itulah yang aku ingat dari Sahid.
Dia bicara mengenai empat orang pengrajin besi di hadapan empat orang Kiai dalam framework misteri dan teka-teki. Selama bertahun-tahun, itu menghantuiku dan membentuk jalanku.
Catatan: Novela ini murni fiksi belaka, namun dibumbui dengan pengalaman intelektual dan perjalanan spiritual yang nyata.