Cuplikan Chapter ini
Beberapa hari ini, Ardiyat uring-uringan di kamarnya. Ia bosan karena tidak kunjung mendapat panggilan kerja, sehingga ia jadi kesal pada dirinya sendiri yang hanya menganggur dan tidak melakukan kegiatan apa-apa. Ia sempat pesimis dan putus asa. Namun ketika ingat dengan Pak Beni yang sudah banyak membantunya, ia menjadi kembali optimis. Ia yakin jika dirinya akan segera mendapat pekerjaan. Kini ia hanya bisa berdoa supaya keinginannya terwujud. Ardiyat teringat dengan kejadian beberapa wakt.