Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Jalan hidup seorang Winda Wijaya berubah ketika bertemu dengan Elang Dharmawangsa pada sebuah pesta pernikahan salah satu pejabat tinggi di Surabaya. Sebagai salah satu putri pengusaha ternama di Tulungagung, tentu saja mudah bagi Winda untuk mendapatkan jodoh dari kalangan atas. Namun, hatinya sudah tertambat pada Elang yang juga dikenal sebagai pemilik media besar di Surabaya.
Demi mendapatkan pujaan hati, Winda yang lulusan hukum rela mengubah cita-citanya dengan menjadi wartawan di media milik Elang Dharmawangsa. Namun, dia harus menelan pil pahit saat mengetahui pujaan hatinya sudah berkeluarga. Sempat terpikir untuk berhenti dari pekerjaannya, namun jiwanya sudah terlanjur menyatu dengan profesinya.
Winda Wijaya mencetak berbagai prestasi dengan laporan-laporannya yang detil dan memikat pembaca Surabaya Media. Berbagai penghargaan nasional pun menghiasi portofolio hidupnya. Profesi jurnalis baginya sama seperti Elang Dharmawangsa, memenuhi seluruh relung hati dan jiwa, tak bisa dilupakan ataupun ditinggalkan.
Setelah 11 tahun menanti, perasaannya mulai berbalas. Tanpa disadari, Elang telah menyimpan kekaguman pada sosok Winda yang pemberani, tegas, cerdas, judes, dan apa adanya. Keduanya merajut kasih dalam kesunyian, kesunyian yang benar-benar sunyi, hingga akhirnya sampai ke altar pernikahan pun dengan jalan yang sunyi. Tak ada satupun kerabat atau sahabat yang menyaksikan penyatuan sakral keduanya. Elang dan Winda membangun rumah tangga yang tersembunyi dari keramaian dunia.
Dari pernikahan ini, Winda tak memberikan seorang anakpun kepada Elang. Secara sadar Winda tak menginginkan kelahiran seorang anak dalam rumah tangganya. Ia tak ingin anaknya bernasib sama dengan keponakannya, harus menderita akibat perceraian kedua orang tuanya. Keluarga Winda memang bukan keluarga yang harmonis.
Ayahnya dikenal sebagai pria yang kerap bergonta-ganti pasangan. Kakak perempuannya, lebih memilih hidup dengan kekasih sesama jenisnya di Swiss, meninggalkan keluarga yang dicintainya. Kakak lelakinya, seorang duda (ditinggal meninggal istri) menikahi karyawannya tanpa restu dan tanpa sepengetahuan ayah ibunya. Sedangkan adik perempuannya yang menikah muda harus rela membesarkan putri semata wayangnya seorang diri setelah memutuskan berpisah dengan suaminya.
Karena itulah, Winda tak ingin melahirkan seorang anak yang hidupnya kelak akan dipenuhi dengan penderitaan. Pilihan Winda untuk tidak melahirkan seorang anak adalah keputusan yang tepat. Istri sah Elang yang mencium perselingkuhan suaminya, datang memisahkan jalinan kasih antara Elang dan Winda setelah 6 tahun bersama sebagai sepasang suami istri.
Selama berpisah dengan Elang, Winda dihibur oleh kehadiran Meutya, mahasiswa pemagang yang akhirnya bekerja di tabloid Hawa. Hubungan keduanya bagai ibu dan anak. Banyak persamaan sifat dan hobi di antara keduanya. Meutya pula yang meyakinkan Winda untuk bisa bertahan hidup tanpa Elang.
Tentu saja saran itu berat, karena Winda mengetahui bahwa Elang selama ini tak hidup serumah dengan istri sah-nya, Elang tinggal sendiri di apartemen yang dihadiahkan Elang untuk Winda. Ada keinginan untuk menemani, hidup menua bersama. Namun, setelah dipikirkan baik-baik, Winda menerima saran Meutya. Ia menemui Elang untuk mengucapkan salam perpisahan.
Baik Elang, istri sah-nya (Laksmi), maupun Winda tak ada yang saling memiliki secara utuh. Ketiganya hidup terpisah, seorang diri. Menghabiskan hari tua dalam kesunyian yang memilukan hati.