Cuplikan Chapter ini
Wanita yang kusebut bibi itu menyeka matanya berulang kali Wajahnya memerah karena terus menangis tanpa bisa dihentikan Sementara aku dan ibu memilih diam dan menunggu Sejujurnya kami terkejut dengan kedatangan bibi malam ini Tak biasanya ia datang dengan keadaannya yang seperti itu Ia bahkan meninggalkan si bungsu bersama anak pertamanya di rumah mereka Apakah sesuatu telah terjadi Akhirnya ibu membuka suara saat bibi telah meneguk teh hangatnya untuk menenangkan diri Bibi menata