Cuplikan Chapter ini
Sebut saja itu mimpi Walau begitu jelas begitu jernih begitu nyata Namun sisi skeptis benakku lebih mengacu pada pernyataan akhir sosok manusia betina bergaun putih itu Soal mengapa aku dipanggil Akang juga mengapa pemimpin-pemimpin kawanan monyet di sini dipanggil Akang meski ada ekor Hiji Dua dan sebagainya Tapi aku pikir ekor itu bersifat subjektif Di kawananku aku dipanggil Akang tapi bisa jadi Akang Dua di kawanannya juga dipanggil Akang sementara mereka mungkin memangg