Cuplikan Chapter ini
Langit sore berwarna tembaga seperti luka yang telah mengering Arga duduk di lantai kamarnya menatap kertas lusuh yang baru saja muncul dari balik sakunya Tulisan di atasnya berwarna merah tuaHari itu di Pegangsaan telah berlalu Tapi waktu masih menunggumu kembali Pulanglah sebelum kamu terlambatTeka-teki itu tampak sederhana tapi Arga tahu maknanya jauh lebih dalam Ia menutup mata mencoba mengingat Kilatan peristiwa semalam kembali memenuhi pikirannya pertarungannya dengan R