Cuplikan Chapter ini
Aku bermimpi. Pohon itu berada tepat di samping jendela. Aku terkejut. Dahannya sampai masuk ke dalam kamar, tapi tidak ada bau pesing dan suasana yang dingin. Aku sendirian. Faris entah pergi ke mana. Om Win dan Tante Yani pun tak terlihat. Aku berteriak sekeras-kerasnya, tetap saja tak ada yang membantu. Karena tidak melihat ada peluang melarikan diri, aku menatap pohon itu dengan tajam. Aku teringat dengan perkataan orang-orang, kalau terdesak dan tidak bisa melarikan diri, tatap saja ma...