Cuplikan Chapter ini
Suara petir terdengar tak berselang hujan pun turun dengan deras Jam dinding menunjukkan pukul 11 malam dengan hati cemas Alea mengetuk pintu kamar Ningsih Namun sang nenek tak mendengar Handel pintu Al buka dengan perlahan ia memperhatikan seisi kamar Ningsih yang semakin lama semakin berubah Ia melihat isi kamar dipenuhi dupa dengan penerangan sedikit redup Dari kejauhan ia melihat ada ruangan khusus di dalam ruangan ituada beberapa buah lilin dan ada sebuah lukisan besar bergambar