Cuplikan Chapter ini
Malam itu jam dinding di ruang makan sudah hampir menunjukkan pukul sebelasSheana membuka pintu pelan Lampu ruang tamu sudah diredupkan tapi ada cahaya dari dapur yang masih menyala Ia melepas heels-nya perlahan mencoba tak menimbulkan suara Namun langkahnya terhenti begitu melihat sosok Dirga berdiri di dekat meja makan masih mengenakan kemeja lengan panjang lengan tergulung ke sikuSecangkir kopi dingin berada di depannya Tatapannya tajam tapi tenang-jenis tatapan yang tidak perna