Cuplikan Chapter ini
Keira masih terjaga semalaman setelah kejadian tadi malam Pesta kecil yang diharapkan akan sangat membahagiakan justru mencipta sayatan luka yang luar biasa perihnya Tangisnya tak kunjung reda Bahkan setelah Amel memeluknya dalam diam ia tetap tak mampu menghentikan air mata yang jatuh seperti badai tanpa henti Pagi hari saat Amel masuk ke kamar dengan dua cangkir teh hangat Keira masih duduk di sisi ranjang memeluk lututnya sendiri Matanya sembab wajahnya sayuLo enggak tidur