Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
RUMAH BARU DI SURGA
5
Suka
6,264
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sudah sepuluh bulan Veronica dirawat di rumah sakit umum di Malang. Bulan demi bulan dilalui, ternyata penyakit ini tidak mudah untuk diatasi, tidak seperti perkiraaan dokter semula. Kanker otak yang dideritanya sangat agresif sekali.

Meskipun begitu, gadis yang suka tersenyum ini, seperti tak ingin larut dalam kesedihan yang berkepanjangan.

Semangat hidupnya tergambar jelas dalam salah satu status di facebooknya, Veronica menulis :

"I HAVE CANCER, I HATE CANCER, AND I'M KILLING CANCER"

Tidak sekalipun ia kelihatan mengeluh, senyum selalu menghiasi wajahnya. Padahal semua orang tahu bagaimana rasa sakit yang dideritanya.

Apapun yang disediakan dia makan dengan lahap dan bisa membuat siapapun terkecoh, dan menyangka makanan yang dimakannya pastilah sangat lezat. Tidak heran, badannya bukan semakin kurus, justru lebih gemuk dan segar daripada sebelum didiagnosa kanker otak.

Suatu ketika, melihat Veronica yang makan dengan sangat lahap, mamanya ingin mencicipi makanannya tersebut, dan akhirnya menyadari ternyata makanan itu sangat plain, tidak seperti yang dibayangkan. Sang mama menangis menyadari betapa putrinya ini sangat berjuang melawan kanker.

Malam itu udara di rumah sakit tidak seperti biasanya, dingin. Bu Intan memandangi wajah sang buah hatinya yang terlelap. Tak terasa air mata menetes membasahi pipinya.

“Ya Allah, jangan ambil dia di pertengahan umurnya. Ijinkan dia menggenapi seluruh rencana-Mu dalam hidupnya."

“Ma, kenapa Mama menangis?”

“Tidak apa-apa sayang, maafkan mama ya telah membuatmu terbangun.”

“Tidak kok Ma, Mama tidak membangunkanku. Mama jangan menangis lagi ya. Mungkin mama sedih melihat kondisiku. Veronica baik-baik saja. Sudah ya Ma jangan bersedih. Ma, tadi dalam mimpiku Tuhan berkata bahwa rumah baruku sudah selesai dan Dia menyuruhku untuk menempatinya.”

Ucapan Veronica semakin membuat hati Bu Intan serasa teriris. Sesaat dipandanginya wajah Veronica yang tampak pucat namun tetap berusaha untuk tersenyum. Bu Intan tahu di balik senyum itu ada rasa sakit yang luar biasa.

Tiba-tiba terdengar nada panggilan masuk di ponsel Bu Intan.

“Tante, bagaimana kondisi Veronica?”

“Alhamdulillah, dia sekarang lebih baik. Kemarin sempat drop dan kritis Ini dia, Veronica ada di depan Tante…”

“Boleh saya bicara dengannya, Tante?”

Bu Intan memberikan ponselnya pada Veronica.

“Bagaimana kabarnya?”

“Aku baik-baik saja. Kamu sendiri?”

“Alhamdulillah, aku juga dalam keadaan baik. Veronica, kenapa belum tidur?”

“Aku baru saja bangun. Ngga, tahukah kamu jika aku sudah punya rumah baru.”

“O iya, siapa yang memberi dan di mana? Boleh dong.. kapan-kapan aku diajak kesana?”

“Jangan kamu tidak boleh ikut kesana.”

“Lho memangnya kenapa?”

“Karena yang buat rumah itu adalah Tuhan dan hanya aku yang boleh masuk.”

“Ah.. bisa saja kamu.”

“Lho ini beneran, Rangga.”

“Sudah deh, jangan bercanda. O iya bagaimana perkembangan kesehatanmu?”

“Menurut dokter aku harus menjalani operasi untuk kedua kalinya. Dan kemungkinan berhasil belum bisa dipastikan. Rangga, bisakah kamu datang kesini? Aku hanya ingin kamu temani aku sebelum aku menjalani operasi. Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu. Aku sangat mengharapkan kehadiranmu.”

“Iya, Veronica. Aku berjanji akan selalu ada untukmu. Aku berjanji!”

“Thanks ya Rangga. Aku hanya… "

(terdengar suara Veronica terbatuk-batuk dan ponsel yang jatuh ke lantai)

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Cerita yang menarik, sekaligus mengharukan.
Ceritanya sangat bagus 👍
@alwindara : Never say goodbye :-) Terimakasih telah mampir mas Alwinn :-)
Goodbyeeee
Rekomendasi dari Drama
Flash
RUMAH BARU DI SURGA
DENI WIJAYA
Flash
Bronze
Luka Lama Seribu Harinya
winda aprillia
Novel
Bronze
Keluarga Sederhana
Dwiky Meidian
Novel
Gold
The Red Haired Woman
Mizan Publishing
Novel
Gold
IPA & IPS
Coconut Books
Novel
JALAN BALIK
Ade Zul Affandi
Flash
Bronze
Membunuh Tanpa Senjata
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Langit Kala Senja
dita heriwiendyasworo
Novel
Gold
KKPK Ide Misterius
Mizan Publishing
Novel
Gold
Super Bunda
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Sang Penari
Blue Sky
Flash
Hadiah
Bungaran gabriel
Novel
Bronze
Can I?
Bluerianzy
Novel
Harsa
Amalia Zahra
Novel
Bronze
Langitmu Tak Hanya Biru
Fajar Arsyi Firmansyah
Rekomendasi
Flash
RUMAH BARU DI SURGA
DENI WIJAYA
Flash
MENUNGGU DI BANDARA EL-TARI
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
BADAI PASTI BERLALU
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
LONCENG KEMATIAN
DENI WIJAYA
Novel
Cinta Yang Dirindukan Surga
DENI WIJAYA
Cerpen
Cintaku Di Kampus Biru '97
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
PERANG SUDAH BERAKHIR
DENI WIJAYA
Flash
KUTITIPKAN RINDU INI
DENI WIJAYA
Novel
9 SKALA RICHTER
DENI WIJAYA
Flash
SETENGAH PRIA SETENGAH WANITA
DENI WIJAYA
Novel
Menunggu Senja di Jembatan Semanggi
DENI WIJAYA
Cerpen
Surat Kecil Dari Kamboja
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Flash
TUAN HAJI MURAD
DENI WIJAYA
Flash
CATATAN JURNALIS DARI KAMBOJA
DENI WIJAYA