Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
50 RIYAL
7
Suka
22,642
Dibaca

Citra yang buruk sebagai seorang sopir taksi di Saudi juga kurasakan. Aku adalah seorang mahasiswa King Abdul Aziz University, Jeddah yang juga berprofesi sebagai sopir taksi. Benar seperti yang diceritakan oleh beberapa orang sahabatku. Banyak beredar cerita-cerita miring yang memojokkan citra sopir taksi di Saudi terutama di Jeddah sebagai penculik ataupun terlibat dalam sindikat prostitusi terselubung.

Seolah sulit mengembalikan kepercayaan dari kecurigaan para penumpang terutama perempuan. Hal ini juga sering kualami, beberapa penumpang perempuan sering menaruh curiga padaku, entah apa aku punya tampang seperti penculik, sebel juga, pikirku.

Akan tetapi terhadap kabar adanya praktek prostitusi terselubung, tidak sedikit yang membelalakkan mata. Mungkin sebagian besar masyarakat akan berkata… “apa iya ada pelacuran di sana, melibatkan orang Indonesia pula?” Begitu pula yang kupikirkan sebelumnya.

Maklumlah, Arab Saudi sudah sangat identik dengan tempat suci. Lagi pula, negeri kaya minyak itu menerapkan hukuman berat bagi pelaku perzinahan yaitu hukuman rajam! Lalu, logikanya secara akal sehat siapa yang berani coba-coba untuk berzina di sana? Sejuta apresiasi antara percaya dan tidak menjadi suatu dilema dalam masyarakat muslim di dunia.

Secara logikanya memang begitu namun fakta berkata lain. Prostitusi di sana yang melibatkan perempuan Indonesia bukanlah kabar burung lagi tapi sudah menjadi rahasia umum. Setelah cukup lama bekerja sebagai sopir taksi, aku semakin tahu mengenai seluk beluk prostitusi terselubung itu.

Banyak sebagian dari para TKW yang digaruk dan ditahan oleh polisi setempat dengan tuduhan terlibat praktik prostitusi. Mereka terjebak dan tidak berdaya.

Yang membuatku prihatin adalah ternyata sebagian besar dari kaki tangan germo, biasanya pria asal Indonesia juga. Hampir tiap hari aku mendapat order untuk mengantar jemput para pelacur. Banyak perempuan asal Indonesia yang terjebak menjadi budak pemuas nafsu kaum lelaki di Saudi.

Terlepas dari itu semua, yang paling membuatku geram adalah kenyataan bahwa selain para pelacur Indonesia yang paling banyak, mereka juga dihargai seperti layaknya pelacur jalanan. Pelacur Indonesia di sana terlanjur dikenal sebagai barang murahan.

Sampai-sampai melekat julukan melecehkan seperti abu khomsin. Dalam bahasa Arab artinya barang seharga 50 riyal. Dibandingkan dengan harga sebuah jam tangan biasa, mereka cuma bernilai seperempatnya. Kalau dibandingkan dengan kudapan di sana, si ”abu khomsin” hanya setara dengan lima mangkok bakso.

Pertemuanku dengan Novita, TKW Indonseia asal Sumba, NTT, telah membuat mataku terbelalak. Alih-alih memperoleh kesejahteraan seperti yang diimpikan banyak orang, namun kenyataan pahit harus diterimanya. Dia harus menghadapi kejaran polisi Saudi karena dituduh melakukan pencurian dan pembunuhan terhadap majikan laki-laki. Tanpa surat resmi, dia harus rela hidup di apartemen penampungan dan mirisnya dia dipaksa untuk melacur hingga akhirnya dia tertangkap dan dipenjara.

Dengan bantuan sahabat mahasiswa asal Indonesia dan Kedutaan Indonesia di Arab Saudi, aku mendampingi dan melakukan pembelaan untuk persidangan yang alot untuk Novita, membuktikan bahwa dia tidak bersalah dan lepas dari hukuman pancung.

Dari situlah telah menumbuhkan benih-benih cinta di antara kami. Akhirnya Novita kembali pulang ke Indonesia, sementara aku masih harus menyelesaikan studiku. Namun janji setiaku untuknya tetap terpatri di dalam jiwa. Janji untuk sang pahlawan devisa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (1)
Rekomendasi dari Drama
Novel
Kesempatan Yang Berulang
Mochamad Rizky Arrasyid
Novel
Bronze
Gerbang Ke Empat
Sena N. A.
Skrip Film
We were Ship In The Night : The Warm Place
Lilly Amundsen
Flash
50 RIYAL
DENI WIJAYA
Cerpen
Ada Apa dengan Pria Setengah Abad?
Esde Em
Novel
Gold
Persuasion
Noura Publishing
Novel
Bronze
How to Befriend the So Called Classmate
aoillies
Flash
RONI PULANG KAMPUNG
Sahrun Rojikin
Flash
Bronze
Menunggu Moment
Lisnawati
Flash
Angan di Yomitan
MAkbarD
Flash
Kaktus Saguaro Tuan Oliver
Mega Yohana
Flash
Di Balik Kaca Mobil
Dhea FB
Novel
Bill dan All
Erwing
Novel
Hujan di Tanah Utara
Irvinia Margaretha Nauli
Novel
Bronze
LAMUNAN CINTA
indahitusenja
Rekomendasi
Flash
50 RIYAL
DENI WIJAYA
Flash
RUMAH BARU DI SURGA
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
TRIAD
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
Saksi Terakhir
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
DAUN JATI BERBISIK
DENI WIJAYA
Flash
MENDADAK TERKENAL
DENI WIJAYA
Flash
ANAK-ANAK KONGLOMERAT
DENI WIJAYA
Flash
Bronze
NONA SEGERALAH MENIKAH
DENI WIJAYA
Novel
Menunggu Di Bandara El Tari
DENI WIJAYA
Flash
MENANTIMU DI STASIUN SOLO BALAPAN
DENI WIJAYA
Novel
Bronze
KUTITIPKAN RINDU INI
DENI WIJAYA
Skrip Film
Romeo Bukan Anak Jalanan
DENI WIJAYA
Flash
MENUNGGU DI BANDARA EL-TARI
DENI WIJAYA
Flash
SRIGALA IBUKOTA
DENI WIJAYA
Novel
Cinta Yang Dirindukan Surga
DENI WIJAYA