Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Andai Aku Bisa
6
Suka
6,074
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku tahu dia tidak sanggup mengeluarkan suara. Emosinya hancur lebur menjadi uap. Matanya tidak mengijinkan meluapkan sisa badai.

"Bagaimana menurutmu?" tanya lelaki di sebelahnya.

Dia enggan menoleh. Waktu berlalu sebentar namun seakan dia telah melalui satu abad.

Lelaki itu meneruskan perkataanya. "Andai aku bisa menghentikan semua ini. Tapi, kita berdua setuju untuk melakukannya."

Akalnya memberontak tapi dia hanya menggeleng terpaksa. "Aku yang menyuruhmu melakukan ini. Maafkan aku. Seharusnya aku membiarkanmu yang memilih, Mas."

"Jangan berkata seperti itu, Din. Aku sudah memberikanmu kesempatan untuk memutuskan tentang ini. Kita berhasil menjalaninya sampai akhir," ucap lelaki itu tegas.

Dia mengusap mukanya lelah. "Aku capek. Aku nggak mau lagi. Aku nggak mau mencoba-coba. Seharusnya Mas yang memilih. Bukan aku."

"Seandainya aku yang memilih, kamu pasti lebih kecewa dan tidak mau bersamaku lagi," ujar lelaki itu sedikit muak.

Dia sadar ucapan lelaki itu benar. Sangat benar. "Jadi semua dari awal salahku? Mas kecewa sama aku?

Lelaki itu mendesah berat. "Kamu tahu, Din. Keinginanku sesungguhnya bukan ini. Kita tahu kita sangat berbeda. Aku menghormati maumu, namun kamu memaksaku melewati semua ini tanpa membiarkanku istirahat."

"Jadi semua salahku, Mas?"

Lelaki itu mengangguk. "Iya! Aku tak tahan denganmu yang nggak berhenti ngomong. Cobalah diam dan menghargai. Jangan protes dan koreksi sana- sini."

"Mas nggak merasakan apa yang kurasakan? Mas tahan dua jam yang kita lalui?" tanya dia tak percaya.

Aku memandang pasutri baru itu di seberang sofa. Sebelum mereka lanjut beradu argumen kujeda dengan satu pertanyaan. "Tunggu, pertengkaran kalian ini masih tentang film horor lokal yang barusan tadi kita tonton, kan?"

"Kakak iparmu tuh! Sudah kubilangin jangan nonton film horor kek gitu. Mau coba lah katanya. Eh, mulutnya gak bisa berhenti jadi kritikus."

"Apaan sih, Mas! Kamu bilang terserah aku. Kakakmu itu aneh banget, Han."

Aku menikmati es sirup melon dan homemade popcorn sambil memandang pasutri itu berdebat kembali seperti biasanya.

"Kalian romantis sekali," kataku di antara kunyahan popcorn. "Andai aku bisa melepas hearing aid ini. Bunda nggak bolehin sih."

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
lucu twistnya. 🤣 salah satu flash yang paling menghibur aku hari ini. 🌟🌟🌟🌟/🌟🌟🌟🌟🌟
Nice twist.
Rekomendasi dari Drama
Novel
Airlangga
Yeni fitriyani
Novel
We School : Sesak
Putri Lailani
Flash
Andai Aku Bisa
Ralali Sinaw
Flash
Sang Multitalenta
M. Ferdiansyah
Novel
Bronze
One Last Cry
Hello Dino
Novel
Bronze
Tiga Menara
Maulani Salim
Novel
Gold
Call Me Miss J
Noura Publishing
Novel
Anakku Malang, Anakku Sayang
Khairun Nisa
Komik
Happiness
kk dl
Novel
Bronze
Beranda ( Kitab Puisi Asmaradhana )
RENDRA ABIMANYU
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani
Novel
Perempuan Berwajah Duka
Goebahan R
Novel
Bronze
Traumatic Labyrinth
Revia
Novel
Better than You
Slukepyn
Flash
Si Gadis Berkucir Satu
Andriyana
Rekomendasi
Flash
Andai Aku Bisa
Ralali Sinaw
Novel
Bronze
Spill the Tea?
Ralali Sinaw
Cerpen
Nada dan Canda
Ralali Sinaw
Flash
Kisah Masa Lalu
Ralali Sinaw
Flash
Selamat Ultah, Bocil!
Ralali Sinaw
Novel
BYSTANDER
Ralali Sinaw
Flash
Spidol Biru
Ralali Sinaw
Flash
Hari Ini, Aku Sadar
Ralali Sinaw
Novel
Badal Haji
Ralali Sinaw
Skrip Film
Blok E
Ralali Sinaw
Skrip Film
Sejak Juni Menjadi Dingin
Ralali Sinaw
Flash
Angan Selintas
Ralali Sinaw
Flash
Bubar dari Resepsi Nikahan
Ralali Sinaw
Skrip Film
One of The Finest Memories
Ralali Sinaw
Flash
1 Pesan Baru
Ralali Sinaw