Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Toxic
8
Suka
6,383
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku percaya orangtua juga bisa salah.

Tuhan Adil.

Aku tidak memperdulikan orangtua ku berkata apa yang jelas setiap kata yang membuatku sakit hati, aku berharap mereka sadar, mereka melukai perasaan ku.

Aku mencoba mencurahkan isi hatiku kepada temanku tapi mereka berkata.

"Kamu kaya, masih beruntung walaupun keluarga kacau. Lihatlah diluar sana, masih banyak kelaparan"

Nasip orang yang kelaparan lebih menyedihkan daripada nasipku seorang anak-broken-home.

Aku pun juga kelaparan. Ketika bapak tak pulang selama 2 bulan tanpa memberi makan kami. Pulang-pulang, rumah dijual.

Sebenarnya orang miskin dan keluarga rusak, sama menyedihkan.

Hal paling BURUK, ketika ada mulut TERKUTUK membandingkan siapa yang paling MENYEDIHKAN.

Kalian kira kami ini berkompetisi, siapa yang lebih menyedihkan akan menang?

Ibu adalah hal paling 'Racun' didalam keluarga kami. Setiap ia bertengkar, ia membawa nama anaknya, termasuk aku.

Kalian bertengkar karena kesusahan merawat kami, saling melempar tanggung jawab?

"Dasar laki brengsek, pulang-pulang jual rumah, mobil, buat cewek pelacur!" teriak ibu.

"Ngomong apa!" si bapak pura-pura jadi korban karena anaknya menonton.

"Gara-gara kamu, anakmu sakit-sakitan!"

"Cerewet!"

Si ibu memukul bapak. Si bapak menahan tangan si ibu. Ibu berteriak gila.

Bapak keluar dari rumah. Dari situ aku tertawa dalam hati, jelas saja bapak mudah dipengaruhi cewek lain, mana ada suami yang betah punya istri kasar, galak, posesif dan selalu menekan kepala keluarga.

Ibu mengejar bapak. Akhirnya ibu tergeletak dijalan. Badannya kaku, adik dan kakakku menangis histeris memanggil ibu supaya sadar. Bapak memijat jantung ibu supaya dapat bernapas.

Aku tidur di sofa. Menonton mereka, drama siaran langsung.

Karena aku ngantuk banget, aku kembali ke kamar melanjutkan tidur. Aku tak peduli nasip mereka. Aku capek, besok harus sekolah pula.

Beberapa hari kemudian bapak datang lagi. Mereka berdebat lagi, ibu teriak lagi. Sampai memukul kaca.

Adikku, cowok, SMP, menangis di tempat tidur melihat ibunya hampir melukai bapaknya.

Aku hanya berdiri di ambang pintu menonton mereka.

"Papa awas, jangan jalan," aku takut si bapak kakinya berdarah menginjak kaca.

"Ayo ikut papa," ajak si bapak tapi si ibu menarikku masuk ke kamar dan mengunci kamar sampai si bapak pergi.

"Keluar dari kamarku," pintaku.

"Bapakmu itu-"

"Keluar dari kamarku,"

Si ibu keluar. Adikku terisak, aku tidur, besok sekolah. Dan orang di sekolahku apalagi BP pun tidak peduli kondisi mentalku.

Mati rasa sudah perasaanku pada mereka. Mentang-mentang umur lebih tua, suka-suka mereka bertengkar didepan anaknya.

Ibuku menjadi musuhku. Lebih tepatnya dia yang mencari masalah.

Si bapak bertanya kartu keluarga pada si ibu. Ibu menjawab, "Manaku tau, KK dibawa sendiri!"

"Ini," aku memberinya.

"Disimpen, apa-apa jangan aku, aku ogah nyimpennya!" omelnya nggak jelas.

"Orang kok suka ngajak gelut, ngeselin."

"Orang kok kayak gitu, awas dosa!"

"Lah iya, emosi disebar, kalau punya masalah sama bapak, ya, sama bapak aja, kenapa aku kena!" ujarku menuju kamar.

"Anak setan!"

Ucapan itu selalu aku kenang. Aku harap ucapan itu jadi bumerang.

Hal parah lainnya, aku melihat ibu menjambak kakakku karena bukannya ngerjain skripsi malah kencan.

Kakakku teriak. Aku hanya berdiri sampai ibuku selesai melampiaskan amarah.

Aku memberi kakakku minum.

'Ya Tuhan, kenapa aku punya orangtua seperti itu, hmnn,'

Aku tertawa.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Toxic
Donquixote
Cerpen
Bronze
Bandit Cilik
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
1121681
Delta
Flash
Ojo Cedak Kebo Gupak!
Luca Scofish
Cerpen
Salam Sayang Kekasih Hati
Larasatijingga
Novel
Rizky & Nada
Andini Lestari
Flash
KOSONG
Gusty Ayu Puspagathy
Novel
Jalan Untuk Pulang
Mitha Juniar
Novel
Pejuang Konten
Marlina Lin
Novel
Bronze
Sayat-Sayat Rindu Bidadari (Sebuah Novelette Psikologi Penggugah Jiwa)
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Prolog Epilog
Devi Wulandari
Cerpen
Bronze
Wanita Nakal
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Mommy, izinkan aku membencimu
muti
Novel
Toni's Secret
Yurlian
Flash
Lapar
Bungaran gabriel
Rekomendasi
Flash
Toxic
Donquixote
Flash
Kekuatan Super
Donquixote
Flash
SRIKANDI - Brave Warrior of Pandawa
Donquixote
Novel
PENCIL 2B
Donquixote
Flash
Sigma
Donquixote
Flash
KRESNA-The Black Knight
Donquixote
Flash
Ratu Charlotte
Donquixote
Flash
Massage
Donquixote
Flash
MORNING LOG
Donquixote
Novel
Good Girl Problems
Donquixote
Flash
KOTO - Calling of Heaven
Donquixote
Flash
Kaca Malam Hari
Donquixote
Flash
Fantasy Cewek
Donquixote
Flash
SAD-BOY
Donquixote
Flash
THE DEATH
Donquixote