Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Dalam Bayang Bulan
10
Suka
6,793
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Sepasang Suami-Istri, dalam Peperangan

Mereka berdua terus berlari menyusuri hutan-hutan. Kakinya yang telah bergetar diakibatkan pertarungan, tidak digubris keduanya. Nafasnya terengah-engah dan kejam nian dunia baginya. Tidak ada kata lain yang dapat digambarkan.

Laksmi menunduk lesu. Ia tak bersemangat, seperti sudah berada dalam ujung keputusasaan. Melupakan mimpi dan jiwa-jiwa yang baru saja kemarin berteriak memimpikan masa depan indah sebagai wanita seutuhnya. Seketika Laksmi sadar.

“Aku akan membantumu” Purwa bersungguh-sungguh.

“Ah sudahlah, sudah terlambat. Aku sudah tidak memiliki hasrat seperti itu lagi.” Laksmi memalingkan muka.

Kali ini, tak ada yang lebih mengagumkan dari mencintai. Mengadu kasih dan berdua saling melindungi. Dalam kondisi yang memilukan sekalipun, nyatanya kekuatan cinta tak terpupus oleh rasa takut.

Yang ada terus menggebu, mengejar, mencintai lelaki yang tak pernah putus-putus. Berjatuh-jatuh meringsut meminta, menagih apa yang telah dikatakan mengenai saling cinta-mencintai.

Tetapi tak ada yang lebih pasti, selain kata pasrah. Mata menghujam ke bawah, mentari sudah tidak pernah terbit semenjak penangkapan Purwa. Laksmi tengadah pada Tuhan yang Maha Esa.

Purwa lantas dihajar, dipukuli Prabu. Disiksa habis-habisan. Kepalanya di hujamkan lagi ke tanah. Matanya dibogem sampai bengkak. Tak ada ampun.

Seketika berakhir tragis, dalam perjalanan Laksmi menyusul Purwa. Purwa tak dapat bertahan sebelum kedatangan Laksmi. Purwa seketika gugur demi mencintai, mempertahankan, walau menjadi pahlawan kesiangan yang merebut Laksmi hanya dalam sekejap. Malam berdua dalam keheningan tempo waktu, hanya itu kenangan terindah bagi Purwa. Setelah itu, tidak ada kata lagi. Purwa tewas seketika.

Sedangkan Laksmi lari tergopoh-gopoh. Mendatangi Purwa sama dengan memasuki kandang singa. Laksmi mendohok tak percaya. Kabar kematian Purwa terdengar cepat ke telinganya. Ia lantas kembali berlari ke kota sembari menangis tersedu sedan. Pelarian untuk kesekian kalinya.

Jiwanya tersayat-sayat. Semalaman tidur di alam terbuka hanya berlapis rumput-rumput liar. Melamuni nasib, memikirkan cinta yang kandas. Cinta yang seolah baru bermekaran setelah sebelumnya hanya dinikmati dalam diam. Lalu tenggelam belum lama. Laksmi terkatung-katung dalam pelarian.

Selesai

 

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@alwindara : hehe
Laksmi mending kamu jualan bakmi biar tak merana dalam cinta.
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Dalam Bayang Bulan
Khairunnisa
Novel
Gold
Tidak Pernah Ada Kita
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Gemintang
Prily R. Madansary
Novel
Bronze
Seperti bukan Manusia
Rizky Ade Putra
Novel
Senandika Kata Sayang
Arai Merah
Novel
Hello January
Muezza Poetry
Flash
Bronze
Sebuah Pengakuan
Faisal Susandi
Cerpen
Bronze
Aisah
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Gold
Rival
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Cintaku Kamu
Lolita Alvianti susintaningrum
Flash
Kisah Cinta yang Tak Seharusnya Tamat
Justang Zealotous
Novel
"Meja Kerja Ayah"
Ade Zul Affandi
Novel
Sebelum Titik
Kartini NRG
Novel
SATU SATURASI
nonetheless
Flash
Lima Tahun dari Sekarang
eko s
Rekomendasi
Flash
Dalam Bayang Bulan
Khairunnisa
Flash
Penulis yang Patah Hati
Khairunnisa
Flash
Lina Groningen
Khairunnisa
Flash
Kama
Khairunnisa
Flash
Mangue-ku Mangrove
Khairunnisa
Flash
Dosa dari Surga
Khairunnisa
Flash
Catatan Pembunuh
Khairunnisa
Flash
Hasna Jasmine
Khairunnisa
Novel
Nadir
Khairunnisa
Novel
Kinandita
Khairunnisa
Novel
My Andrean
Khairunnisa
Novel
Manggala
Khairunnisa