Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Religi
Lari!
12
Suka
6,626
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Aku berlari dan terus berlari. Berlari dan terus berlari. Berlari tanpa jeda, tanpa kenal lelah, tanpa tahu bagaimana cara berhenti. Sekalipun telapak kaki berdarah, sekalipun peluh mengeras menjadi garam, aku berlari dan terus berlari. Mengabaikan rasa sakit. Mengacuhkan rasa letih. Aku berlari

melewati sengat matahari, terik rembulan, malam-malam beku, pagi dan siang, sore dan malam, menara lonceng di fajar belia, masa-masa yang hilang, kenangan yang nirmakna. Aku berlari

melewati desa-desa yang kebakaran, jalan-jalan berasap, kota-kota yang ditinggal hujan, benua yang kehilangan hutan, rumah-rumah yang kehabisan warna, sawah-sawah yang kekeringan. Aku berlari

melewati wajah-wajah tanpa jiwa, bocah-bocah kelaparan, pembuangan sampah, para ibu yang mengais makanan di tumpukan plastik dan belatung, para ayah yang membakar diri, pelacur-pelacur yang menganggap diri berdosa lalu berdoa sepenuh hati. Aku berlari

melewati para pemimpin yang perutnya segemuk babi, melewati pak presiden yang tersenyum manis memangku cucu, melewati para koruptor yang melambaikan tangan tak tahu malu, melewati orang-orang yang kekenyangan tapi masih ingin mengunyah. Aku berlari

melewati kaum agamis yang mulutnya penuh tahi, melewati motivator-motivator gila yang doyan mengumbar ilusi, melewati rumah ibadah yang dilempari bom, melewati tangis-tangis kehilangan yang disukai berita. Aku berlari

sejauh mungkin dari hari-hari yang memuakkan ini, dari hidup yang kehilangan makna, dari tanya yang tak kunjung terjawab, dari maut yang tak jua kutemukan. Kau bertanya, apa yang ingin kauraih dengan kedua tangan yang buntung itu? Tapi kau tak perlu tahu. Aku hanya ingin berlari hingga rasa ingin itu lenyap tak berbekas. Aku sudah kehilangan rasa sakit, kebas dari rasa senang, tak tahu lagi apa itu lega, tak sedih tak jua bahagia. Aku sekadar wadah kosong yang terus berlari, tak mampu berhenti. Sebab berhenti membuatku runtuh berkeping-keping. Sebab berhenti membuat perasaanku kembali. Hidup menuntutku mengabaikan segalanya. Aku berlari

hingga kakiku tak lagi menapak tanah. Aku berlari 

meninggalkan jejak darah yang memanjang ke ujung dunia. Aku berlari 

tanpa putus, dengan degup jantung yang semakin pupus. Aku berlari 

menembus cakrawala, melampaui matahari, meretas segala rahasia

hingga sayap tumbuh di punggungku hanya untuk terbakar mengabu

dan dari abu itu lahirlah kehidupan—serupa burung api menjelma 

dari kematiannya sendiri. Aku berlari

tanpa kenal lelah 

untuk merengkuh Cahaya. Aku berlari 

hingga menjadi Aku.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Pembabakan dari satu syair panjang yang dikondisikan semirip pecahan syair berima butuh kepekaan tersendiri. Penulis ini sabodo amat dengan aturan, gairah eksperimentasinya terasa kuat. Pencaian bentuk bentuk baru menjadi konsep dasarnya. Saya sematkan rasa hormat untuk naskah ini.
Puitisssss (huruf S ada 5)
Saya paham kenapa ini huruf miring.
Rekomendasi dari Religi
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Novel
Jodoh Untuk Adel
NURHIDAYAH
Novel
Bronze
Mantan: Masih Ada Cahaya Di sana!
Khairul Azzam El Maliky
Novel
Menjemput Bidadari
Be Maryam
Novel
Gold
Pemimpin yang Tuhan
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
Jodoh itu Dekat
Ahmad jimi
Novel
Bronze
Istri yang Tak Dirindukan
Morina
Novel
Bronze
Sita Permata Syurga
Rahmi Susan
Novel
Bronze
MERINDU DI KOTA KAIRO
Embart nugroho
Novel
Bronze
Hidayah Aisyah
Rinaha Ardelia (Seorin Lee)
Novel
Two Different World
Zaafatm
Novel
Gold
Lentera Ukhuwah
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Dimensi [Telah Terbit!]
Astrida Hara
Novel
Gold
Seikhlas Langit
Mizan Publishing
Novel
JON & MEN
WAHYU SYAH PUTRA
Rekomendasi
Flash
Lari!
Rafael Yanuar
Novel
Kesempatan Kedua
Rafael Yanuar
Novel
Perjalanan Semusim
Rafael Yanuar
Novel
Sampai Jumpa Besok
Rafael Yanuar
Cerpen
Malam Dingin di Cigigir
Rafael Yanuar
Novel
Gerimis Daun-Daun
Rafael Yanuar
Novel
Jalan Setapak Menuju Rumah
Rafael Yanuar
Cerpen
Hujan yang Arif Tahu Kapan Harus Turun
Rafael Yanuar
Cerpen
Kunang-Kunang di Jendela
Rafael Yanuar
Cerpen
Penenun Pelangi
Rafael Yanuar
Novel
Di Antara Kelahiran dan Kematianku, Ada Kamu sebagai Hidup
Rafael Yanuar
Flash
Dunia dalam Tas
Rafael Yanuar
Flash
Clair de Lune
Rafael Yanuar
Flash
Di Perpustakaan
Rafael Yanuar
Cerpen
Arwah Kunang-Kunang
Rafael Yanuar