Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Misteri
Saksi Bisu
0
Suka
788
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

23.50

Malam itu, dingin terasa menggigit, dan gelap terasa lebih pekat. Hujan baru saja berhenti. Air menggenang di permukaan jalan yang rusak. Bayangan seekor kucing belang terpantul di sana; sibuk mengendap-endap. Tikus gemuk di seberang jalan belum tahu bahaya besar yang mengintainya.

Seorang pria muda muncul dari ujung jalan. Ia berlari serampangan. Napasnya memburu. Dadanya naik turun. Kepalanya terus menoleh ke belakang. Matanya nyalang, menatap gelap malam dalam ketakutan. Tangannya gemetar. Bibirnya bergetar.

Sosok lain tiba di ujung jalan. Seseorang bertopi hitam. Pria muda itu berteriak putus asa. Matanya memerah. Sedetik kemudian ia menangis histeris. Tapi sosok di ujung jalan itu justru bergerak mendekat.

Pria muda kalut. Ia menguatkan kakinya yang gemetar untuk melangkah mundur. Hampir ia terjatuh karena menginjak ekor si kucing belang. Setelah berhasil menyeimbangkan diri, ia melanjutkan pelarian.

Tikus gemuk terkikik. Kucing belang menatapnya sinis. Sosok bertopi hitam bergegas. Langkah-langkahnya tegap dan cepat. Di tangan kanannya, sebuah benda tampak berkilauan di bawah cahaya lampu jalan yang temaram.

07.05

Polisi akhirnya berhasil membubarkan kerumunan yang penasaran. Mayat seorang pria muda ditemukan di bawah terpal milik salah seorang pedagang ikan. Kondisinya sangat mengenaskan. Entah ada berapa banyak luka tusuk di tubuhnya. Seorang polisi muda berlari ke sudut pasar, wajahnya pucat. Tak berapa lama, ia mengeluarkan kembali menu sarapannya.

Kucing belang memandang remeh sosok berseragam di hadapannya. Ia memalingkan wajah dengan angkuh. Saat itulah ia melihat seorang pria berambut putih yang perlahan menjauh dari kerumunan. Tangan kanan pria itu kini mengayun lunglai, sambil menggenggam beberapa tangkai bakung putih. Langkah-langkahnya tidak segagah semalam, tapi kucing belang tak salah mengenali orang. Diikutinya pria paruh baya itu, menuju sebuah pemakaman di pinggiran kota.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Misteri
Flash
Saksi Bisu
Venny P.
Novel
Rahasia Wicara
Muhamad Ghani Dhafin Ramadhan
Cerpen
Suara Seruling
Hekto Kopter
Cerpen
Bronze
MALAIKAT KEMATIAN
Media Palma
Novel
Gold
Hollowpox: Nevermoor #3
Noura Publishing
Novel
Khubbun Zafa
Mufidah Mubarokah
Cerpen
Bronze
Sandro
sri wintala achmad
Cerpen
Bronze
Gadis Gila dan Ajal
penulis kacangan
Novel
Bronze
Siswa Sempurna [Bagian 1 | Sisi Terang]
Ikhsannu Hakim
Flash
Bronze
Ombak
Febby Arshani
Cerpen
Bronze
SiAlan
Moment
Flash
Balas Dendamku Pada Dunia
Tazkia Irsyad
Cerpen
Bronze
ALBEERCHT VAN WALLESTEIN
Ranang Aji SP
Flash
Garis Takdir
MAkbarD
Novel
The Reason Why I Give Up
batiar
Rekomendasi
Flash
Saksi Bisu
Venny P.
Cerpen
Pulang
Venny P.
Cerpen
Selepas Petang
Venny P.
Cerpen
Organisasi Rahasia
Venny P.
Flash
Bronze
Gerbang Nasib
Venny P.
Cerpen
Bronze
Dua Perempuan
Venny P.