Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Cerita-Cerita Bis Ibukota
0
Suka
1,276
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Pada suatu hari di pertengahan tahun 2013.

Tepatnya di sebuah metromini 75 jurusan Pasar Minggu. Seorang bocah perempuan berambut lepek mengamen.

Usianya kira-kira dua belas atau tiga belas tahun.

Jujur saja! Aku yang setia menjadi p...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Tikus-Tikus Dalam Otakku
Rifan Nazhip
Novel
Bronze
The Breakup Notes
Jauza M
Novel
Bronze
13 Hari Mencari Cinta
Herman Sim
Flash
Bronze
Cerita-Cerita Bis Ibukota
Silvarani
Cerpen
Milo dan Silo
Foggy F F
Novel
Patahan Teka-Teki
Tatsnia Kivian
Novel
KPR (Kapan Pindah Rumah?)
Annisa Diandari Putri
Komik
Bronze
Since The Day
Ndelooknow Studio
Novel
Bronze
Si Anak Yatim
Azmi1410
Novel
Bronze
Thantophobia : Rasa Takut Kehilangan Orang yang Dicintai
ahmad dicka hudzaifi
Novel
Gold
Ice Cream for Share
Mizan Publishing
Novel
Gold
KKPK Magic and Friendship
Mizan Publishing
Skrip Film
andai
Hank Wijaya
Novel
(Not) Sister
Yamsyina Hawnan
Novel
Bronze
MENCARI TENANG
Aldi A.
Rekomendasi
Flash
Bronze
Cerita-Cerita Bis Ibukota
Silvarani
Flash
Bronze
Semoga Kabarmu Baik
Silvarani
Flash
Bronze
Semenjak Anak Kita Lahir
Silvarani
Flash
Bronze
Bola itu Bulat
Silvarani
Cerpen
Bronze
Putri Beras Cokelat
Silvarani
Flash
Bronze
Ditemani Pagi (Membicarakan Adam 2)
Silvarani
Flash
Bronze
Menjangkau Pulau Seribu Bersamamu
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Pembenci Buku (Membicarakan Adam 5)
Silvarani
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Teleponmu Dari Benua Seberang
Silvarani
Flash
Bronze
Perang Satu Rahim
Silvarani
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Flash
Bronze
Cangkir Ketiga (Membicarakan Adam 17)
Silvarani
Flash
Bronze
Menggenggam Matahari
Silvarani