Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Melupakan Lucky
3
Suka
2,194
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Dear Diary, melupakan Lucky adalah sesuatu yang sulit, sangat sulit. Seperti mencabut paku dengan tangan kosong, mustahil, kecuali aku punya kekuatan super.

Lucky adalah penyemangat, belahan jiwa, pelita hidupku, meski untuk sementara waktu. Kami bertemu saat masa orientasi mahasiswa baru. Fakultas kami sama, tetapi beda jurusan; aku manajemen, Lucky akuntansi.

Kami sering berjalan bersama berangkat-pulang kampus, karena tempat kos kami searah. Sering kulihat Lucky sengaja menunggu di pertigaan; menungguku muncul, lalu meminta izin apakah ia boleh jalan bareng aku ke kampus? Ah, cewek mana yang mau melewatkan kesempatan jalan bareng cowok tampan seperti Lucky?

Kami semakin akrab, dan pada suatu malam Minggu, Lucky mengungkapkan cinta padaku. Aku mengangguk. Disaksikan gemintang di langit, malam itu kami mengikatkan diri dalam jalinan cinta.

Rupanya teman-teman sudah menduga bila kami akan menjadi kekasih, melihat keakraban kami selama masa orientasi. Malah, Savitri sudah jauh hari mendesak aku menembak Lucky duluan. Gila apa, sahutku saat itu. Masa cewek nembak duluan.

Setelah aku dan Lucky jadian, Savitri sering tanya kabar kami. Katanya, untuk menguji kesetiaan cowok, aku harus selingkuh. Apa, selingkuh? Kata Savitri nggak perlu selingkuh benaran, pura-pura saja.

Berhari-hari aku memikirkan ide gila Savitri? Kalau di novel atau sinetron mungkin bisa terjadi. Tetapi selingkuh di kehidupan nyata, apa nggak fatal akibatnya? Lagi pula dengan siapa aku harus selingkuh?

Savitri menyodorkan Rommy, masih sepupunya, kuliah arsitektur di kampus lain. Savitri mengenalkan Rommy, cowok jangkung berhidung mancung itu padaku, suatu hari. Kami bicara serius, merancang strategi.

Begitulah, aku mulai menjaga jarak dengan Lucky. Sesekali, aku menerima telepon dari Rommy ketika sedang berduaan dengan Lucky. Lucky mulai curiga dan kami mulai sering bertengkar.

Ah, sudah tak sabar aku ingin mendengar ucapan, “aku cemburu” dari bibir Lucky. Tetapi, yang kudapatkan adalah pernyataan tegas dari Lucky, “Kita putus! Dan jangan harap kita bisa baikan!”

Aku sudah menjelaskan bahwa semua ini hanya sandiwara, aku sudah memohon agar Lucky memaafkanku. Tetapi percuma, Lucky kukuh pada keputusannya; putus selamanya!

Savitri datang padaku dengan wajah menyesal dan meminta maaf. Begitu pula Rommy, meminta maaf karena aktingnya begitu bagus sehingga seolah-olah kami benar-benar berselingkuh. Aku menangis, tetapi percuma. Semua sudah terjadi.

Patah hatiku tak berlangsung lama, karena Rommy pandai menempatkan diri sebagai penyembuh luka. Perlahan, aku mulai akrab dengan Rommy, benar-benar akrab, bukan sandiwara. Aku mulai berani merajuk, atau manja pada Rommy. Pada suatu malam Minggu, Rommy menyatakan cinta padaku dan aku mengangguk.

Meski begitu, kadang hadir kerinduanku pada Lucky. Ah, benar kata orang, cinta pertama sulit dilupakan.

Dear Diary, melupakan Lucky adalah sesuatu yang sulit, sangat sulit. Tetapi aku harus melupakannya. Harus! Aku sudah punya Rommy. Apalagi kini Lucky juga sudah jadian sama Savitri. Sudah cukup alasan bagiku untuk melupakan Lucky.

***SELESAI***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Bronze
Perception
Dhara De
Flash
Melupakan Lucky
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Cerita Cinta Jenny
Lolita Alvianti susintaningrum
Novel
Gold
Once
Noura Publishing
Novel
Gold
The Professor
Mizan Publishing
Novel
Bronze
DROPE
kasetia
Novel
Bronze
A Born Beauty
Yohana Ekky Tan
Flash
Bronze
Jangan Pacari Kakakku
Sulistiyo Suparno
Novel
Matrealistis
Peetarii
Novel
LOVE IS IDIOT
Jessy Anggrainy Rian
Novel
Cupcake's Love
Riqha Mey
Novel
Bronze
HUMAN EYESIGHT
Safina Tri Maharani
Novel
Anantara Rasa
JAI
Novel
Gold
The Woman in Cabin 10
Noura Publishing
Novel
Gold
Habibie Ya Nour El Ain
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Flash
Melupakan Lucky
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Jangan Pacari Kakakku
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Nasi Megono Mak Kudung
Sulistiyo Suparno
Flash
Jalan Pintas
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Seorang Novelis Telah Mati
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Balas Dendam Seorang Pengarang Yunior
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kursi Goyang, Kursi Maut
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Surat dari Penjara
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Wanita Nakal
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Istri Pengarang
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Disiplin
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Ibu Datang Membawa Seorang Gadis
Sulistiyo Suparno
Flash
Sahabat Pena
Sulistiyo Suparno
Flash
Sekali Saja Aku Mencintaimu
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pangeran di Bus Kota
Sulistiyo Suparno