Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Bronze
Ternyata Begini Rasa Cemburu
1
Suka
2,066
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Semarang, November 1997, suatu hari dan hari-hari berikutnya.

“Bangun! Bangun! Ada berita heboh!”

David menggedor pintu kamar teman-temannya. Anak-anak bersusulan menonggolkan kepala di pintu kamar masing-masing.

“Berita heb...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp2,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Romantis
Novel
When I Fall in Love
Fani Fujisaki
Flash
Bronze
Ternyata Begini Rasa Cemburu
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
HALU
Mutiarampulembang
Novel
Gold
19+
Mizan Publishing
Novel
Bronze
BLACK COFFEE
Liz Lavender
Novel
Bronze
Sesunyi Denting yang Memekik Lirih
Utep Sutiana
Cerpen
Bronze
Di Sabang Kau Kukenang
Fazil Abdullah
Novel
Bronze
EVERYDAY IS CHOCOLATE
Febilia revidawati pane
Novel
Bronze
Pengorbanan Cinta Sang Letnan
Uci Lurum
Novel
Bronze
Rei Mars
Hafitta Illa
Novel
Gold
Bride Wannabe
Bentang Pustaka
Novel
Remember
Rhy_ana
Novel
Bronze
MY TOXIC WEDDING
Times New Roman
Novel
Diari Kisah : DALAM LUBANG MIMPI (Sudut Pandang Aldo)
S.S. RINDU
Novel
Gold
Modus
Bentang Pustaka
Rekomendasi
Flash
Bronze
Ternyata Begini Rasa Cemburu
Sulistiyo Suparno
Flash
Sekali Saja Aku Mencintaimu
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Anak-anak Suka Mencuri Permen
Sulistiyo Suparno
Flash
Hormat Bendera Grak !!!
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Tali Pocong
Sulistiyo Suparno
Flash
Cinta di Ujung Lidah
Sulistiyo Suparno
Flash
Gito dan Gitarnya
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pangeran di Halte Tua
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Perjalanan Mengunjungi Sahabat
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pacarku Preman
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Menonton Televisi di Losmen
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Semua Hari Baik
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Ramalan Bintang
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Haji tanpa Gelar
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pendengar Setia
Sulistiyo Suparno