Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Aku Akan Menunggumu
4
Suka
9,307
Dibaca

Selalu kudengar petikan gitar menjelang fajar. Bersama aroma embun, dentingan dawai gitar itu menyelusup ke dalam relung hatiku. Begitu romantis.

Semula, aku merasa terganggu oleh petikan gitar dari rumah sebelah. Nada-nada yang mengalun dari gitar itu tak pernah kukenal dan kadang terputus-putus. Aku tak bisa menangkap harmoni nada yang menghibur telinga dan hati.

Petikan gitar itu sungguh menyebalkan! Sebentar berdenting, sebentar diam, sunyi, hening, lalu berdenting lagi. Aku nggak bisa tenang membaca buku pelajaran. 

Padahal, sebelum petikan gitar itu hadir seminggu lalu, aku sangat menikmati aktivitasku membaca saat menjelang fajar. Tetapi sekarang?

Uff, sungguh petikan gitar yang tak punya etika.

Namun, ketika petikan gitar itu terdengar lebih teratur dari sebelumnya, rasa kesalku mulai reda. Nada-nada petikan gitar itu mulai akrab di telingaku. Always Somewhere, Carrie, Soldier of Fortune, hei, dari mana ia tahu lagu-lagu slow rock kesukaanku?

***

Namanya Praha. Kami bertemu dan berkenalan di warung pojok gang, saat aku hendak membeli deterjen, ia hendak membeli kopi instan untuk menemaninya mencipta lagu. Begitu rupanya, petikan gitar yang sering kudengar putus-putus itu adalah bagian dari proses kreatifnya.

Praha anak desa, baru lulus SMA. Datang ke kota ini tinggal di rumah pamannya –rumah di sebelah rumahku—untuk mengamen. “Karena di sini banyak bus kota,” katanya berkelakar.

Aku tak kesal lagi setiap mendengar petikan gitar menjelang fajar. Bahkan, melalui WA, aku pesan beberapa lagu untuk ia petik dengan dawai gitarnya. 

Biarlah aktivitasku membaca buku kupindah ke jam lain, karena saat menjelang fajar aku ingin mendengar lagu-lagu pesananku mengalun lewat petikan gitar Praha dari rumah sebelah.

Alangkah menyenangkan bila aku bisa memainkan lagu-lagu itu dengan jemariku sendiri.

“Ajari Bella main gitar dong, Mas,” kataku di suatu sore, saat kami bertemu lagi di warung pojok gang.

“Boleh, tapi kapan-kapan, ya?” sahutnya.

“Mengapa bukan sekarang?” desakku.

“Malam ini aku akan ke Jakarta.”

“Untuk apa?” 

“Aku masih punya seorang paman lagi di Jakarta. Aku akan menumpang tinggal di sana. Aku akan mengamen dan menawarkan lagu-lagu ciptaanku. Semoga ada produser yang tertarik.”

“Berapa lama Mas Praha akan pergi?” Ada rasa kehilangan dalam hatiku. Perkenalan kami berjalan dua bulan, mengapa harus berpisah?

“Entahlah,” Praha mengangkat bahu. “Tetapi aku janji, suatu saat aku akan menemuimu untuk mengajarimu main gitar.”

Aku tersenyum meski getir. Aku tak punya hak melarang Praha pergi. Kulepas ia dengan doa tulus.

“Semoga cita-cita Mas Praha tercapai,” kataku.

“Terima kasih,” sahutnya tersenyum. “Maafkan bila selama ini aku telah menganggu waktumu menjelang fajar dengan petikan gitarku.”

“Ya, Mas. Sama-sama.”

Menjelang fajar aku termangu duduk di sudut ranjang dekat jendela kamar. Aku menajamkan telinga, berharap keajaiban terjadi. Namun, keajaiban itu tak terjadi. 

Tak ada petikan gitar dari rumah sebelah. Ah, tentu Praha telah berangkat ke Jakarta. Aku teringat janji Praha, “Suatu saat aku akan menemuimu untuk mengajarimu main gitar.”

“Ya, Mas. Aku akan menunggumu,” desisku. Kerinduan menyelinap dalam hatiku.

***SELESAI***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (5)
Rekomendasi dari Romantis
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Tiga Ratus Tahun
Rita Cisan
Novel
Gold
Defeated by Love
Bentang Pustaka
Novel
Narakha
Ajensha
Flash
The Man With His Guilty
Ariq Ramadhan Nugraha
Cerpen
Rehat Sejenak
Rafael Yanuar
Novel
Kanvas Hati
Penulis N
Flash
Bronze
Daftar Belanja Akhir Pekan
Afri Meldam
Komik
You Who Stop My Time
Lira
Skrip Film
PULIH
Euis Anisa R
Flash
Merayakan Tahun Baru
Rafael Yanuar
Flash
Pulang
Dara Oct
Cerpen
Bronze
MUALAF
Iman Siputra
Cerpen
Bronze
Cinta Sepanjang Durasi
aksara_g.rain
Novel
Gold
Agnes Grey
Mizan Publishing
Rekomendasi
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Flash
Mira & Skuter Tua
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Cemburu yang Aneh
Sulistiyo Suparno
Flash
Nyonya Gerda dan Sepasang Rusa
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Martin, Penyanyi yang Hilang
Sulistiyo Suparno
Flash
Pengkhianat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Firasat Kematian
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kepalsuan
Sulistiyo Suparno
Flash
Perjalanan Mengunjungi Sahabat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Patmo & Cerita Kematian Anaknya
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Ibu Tiriku Bidadari
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Bandit Cilik
Sulistiyo Suparno
Flash
Mangga di Luar Jendela Kamar
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Mimpi Indah
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Berburu Kinjeng Biru
Sulistiyo Suparno