Kita memandang lampu perkotaan di bawah sana.

"Kalau kita melihat bintang jatuh, biasanya make a wish, kan? Tapi karena kita tinggal di kota, susah untuk nemuinnya," katamu.

Aku mengangguk.

"Tapi bayangin deh lampu-lampu itu sebagai bintang."

Kamu menutup matamu, "So, let's make a wish."

Aku tersenyum melihatmu berkomat-kamit melantunkan doa. Aku menatap lampu-lampu itu. Di otakku, tak terbesit pikiran dan harapan yang tidak melibatkanmu.

Aden, aku berharap untuk terus menggenggam tanganmu. Aku berdoa agar kamu diberikan kesehatan. Aku meminta untuk kebahagiaanmu. Apabila kedepannya kita tidak bersama, aku berharap kamu bertemu dengan yang lebih baik. Tapi, daripada itu, tolong doakan baik aku maupun kamu agar menjadi lebih baik. So, we can be together.

Ayo hidup lebih lama, simply because I want to be with you. I want to see you and hold you.

Ayo hidup lebih lama. Aku ingin terus bersamamu.

"Udah doanya?"

"Udah."

"Bilang AMIIINN dong!"

"Hehe.... Amiiiinn!"