Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Tekad Pemain Sepak Bola
0
Suka
32
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Namanya Ronssi, seorang anak berusia 7 tahun yang memendam cinta mendalam pada sepak bola. Mimpi besar memancar dari matanya, ingin menjadi pemain sepak bola terbaik di dunia. Sejak usia dini, ia telah menghela nafas pertandingan di lapangan rumput dan mengejar bola bagai bayangan yang tak pernah pudar. Dengan hati penuh semangat, dia menjalani latihan tanpa kenal lelah, mengejar bayang-bayang impian di setiap tendangan dan langkahnya.

 

Waktu terus berlalu, mengantar Ronssi ke usia 12 tahun. Saat itulah ia mengambil langkah besar dengan mengikuti seleksi masuk akademi klub sepak bola profesional. Empat tahun penuh latihan telah ia curahkan untuk mematangkan keterampilannya. Dan hasilnya, ia berhasil menembus seleksi ketat, menjadi salah satu dari 50 pemuda berbakat yang terpilih.

Di awal perjalanan di akademi, sang kepala pelatih memberikan semangat dan arahan yang tegas, “Kalian semua yang berdiri di sini, seperti bibit-bibit mentah yang menanti untuk diolah! Jadikan kerja keras sebagai kawan setia dalam meraih impian.”

Namun justru dari kesadaran itu, ia menemukan bara semangat yang semakin berkobar. Ia merasa terpacu untuk lebih berjuang, melatih diri lebih giat, dan terus mengasah kemampuannya. Meski prosesnya tak selalu menyenangkan, ia menemukan keyakinan dalam dirinya bahwa seleksi adalah bukti bahwa ia memiliki potensi.

Bayangkan, sejak usia 7 tahun, Ronssi telah merintis impian ini. Sekarang, ia terlibat dalam persaingan dengan 49 talenta lainnya dan merasa tenggelam dalam lautan rata-rata. Namun, inilah panggilan hatinya. Ronssi tidak pernah mempertanyakan lagi "apa gunanya?" Karena ia tahu jawabannya sudah ada di dalam dirinya.

Ronssi tahu perjalanan ini tak akan mudah. Tapi ia yakin, kalau rintangan besar, maka kesuksesan pun akan tak terukur. Ia memilih jalan ini dengan sungguh-sungguh dan ia berkomitmen untuk menjalaninya hingga akhir. Dia memutuskan untuk melipatgandakan upaya latihan dan tetap konsisten. Tidak ada ruang bagi keputusasaan, hanya semangat dan keyakinan yang terus ia panggil dalam diri.

Dalam setiap tendangan dan keringat, dalam setiap usahanya di lapangan, Ronssi tumbuh bersama keyakinan bahwa ia berharga dan mampu melampaui batas. Meski persaingan begitu ketat, ia terus menggenggam prinsipnya dengan erat. Impian menggelora dalam dadanya, ditenagai oleh keyakinan bahwa dirinya adalah penentu nasibnya sendiri.

Pesan moral kisah pendek ini...

Ronssi, tokoh dalam cerita, awalnya merasa percaya diri dan unggul dalam bakatnya sebagai pemain sepak bola. Namun, ketika ia menghadapi persaingan di akademi sepak bola, rasa percaya dirinya terguncang. Hebatnya Ronssi daripada merasa putus asa, dia memilih untuk melihat tantangan ini sebagai peluang untuk mengasah potensinya lebih lanjut.

mengisyaratkan bahwa setiap individu memiliki bakat, kemampuan, dan potensi yang unik. Kita harus percaya bahwa kita memiliki nilai dan kontribusi yang berharga dalam mewujudkan impian kita. Terkadang, tantangan dan persaingan dapat membuat kita meragukan diri sendiri, tetapi dengan tekad dan usaha, kita mampu mengatasi rasa ragu dan membuktikan bahwa kita memiliki nilai yang tidak dapat diukur oleh komparasi atau perlombaan.

Selain itu, cerita ini menggarisbawahi pentingnya konsistensi dan semangat dalam mengejar impian. Ronssi tidak hanya bergantung pada bakat semata, tetapi ia juga melibatkan kerja keras dan disiplin. Pesan moral ini mengajarkan bahwa sukses tidak datang begitu saja, melainkan melalui usaha terus-menerus, kesabaran, dan komitmen untuk mengembangkan diri.

Tak hanya itu, cerita ini juga menggambarkan bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih jalannya sendiri. Ronssi telah memilih untuk mengejar impian sepak bolanya meskipun persaingan ketat, dan keputusan ini membangun karakternya. Pesan moralnya mengingatkan kita untuk mendengarkan hati nurani kita, memilih jalan yang sesuai dengan impian dan nilai-nilai kita, dan memiliki keyakinan bahwa kita dapat mengatasi rintangan dalam perjalanan menuju keberhasilan.

Dalam akhir cerita, Ronssi telah membuktikan bahwa dengan percaya pada diri sendiri, menghargai potensi yang dimiliki, dan berkomitmen untuk terus berusaha, ia berhasil mengatasi rintangan dan meraih impian. Pesan moral ini mengilhami kita untuk tidak hanya mengandalkan faktor eksternal atau pandangan orang lain, tetapi untuk menggali kekuatan dalam diri sendiri dan percaya bahwa kita memiliki potensi untuk meraih segala hal yang diinginkan.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Gold
Smart Melly
Mizan Publishing
Flash
Tekad Pemain Sepak Bola
Imajiniaindoinesia
Novel
Bronze
halunation
Zaura J
Novel
Biru Kelabu
Putri Zulikha
Novel
Bronze
Jarak
Ardi Rai Gunawan
Novel
A Part Of Earth
iam_light.blue
Novel
Komorebi
Fitri F. Layla
Novel
EVERY SECOND
Nisa Jihad
Cerpen
Bronze
GADIS SUDRA
Iman Siputra
Flash
Tidak Mungkin
SITI NUR AISYAH
Novel
Gold
Spotlight
Mizan Publishing
Cerpen
Bronze
KEBODOHAN
Iman Siputra
Novel
Host For Your Love
Senja Ariesti
Komik
AME-AME!
Butterflyer
Novel
Bronze
My Little Lisa
Chris Aridita
Rekomendasi
Flash
Tekad Pemain Sepak Bola
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Perjuangan Rusa Bertahan Hidup
Imajiniaindoinesia
Flash
Pesan Ibu
Imajiniaindoinesia
Flash
Rintangan Penyanyi Berbakat
Imajiniaindoinesia
Flash
Jangan Takut Bertanya
Imajiniaindoinesia
Flash
Guru Pengertian
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Masa Depan Adalah misteri
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Harmoni Alam yang Tak Kasat Mata
Imajiniaindoinesia
Flash
Penampilan Suka Menipu
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Kekuatan Bukan Hanya Tentang Kekerasan
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Pelukis Sejati
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Percakapan Guru dan Manusia
Imajiniaindoinesia
Flash
Insecure Menghancurkan Diri Mu
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Alam Memiliki Perasaan
Imajiniaindoinesia
Flash
Bronze
Cara Mencintai Dirinya
Imajiniaindoinesia