Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Saya enggak suka lihat Anda sedih. Soalnya Anda jadi jelek. Harusnya, kalau sudah nggak kuat, tumpahin aja. Seperti awan mendung. Ketika ia mulai lelah memendam semuanya, maka awan akan menumpahkan hujan. Anda tahu apa yang akan terjadi setelah hujan turun? Langit akan kembali cerah. Kembali berwarna biru. Seolah berkata, "akhirnya, saya lega." Anda juga harusnya begitu, Nao. Sebab, hujan lebih melegakan daripada mendung tanpa jeda."
-Zy-
**** Nao kembali teringat sosok lelaki yang sering ia temui di halte bis sepulang sekolah. Lelaki pendiam, penuh misteri dan hangat. Berawal dari saling duduk bersama di halte, lalu mengobrol dan menimbulkan perasaan cinta.
Saat itu, perasaan Nao masih labil. Ia menyukai Zy, tetapi tidak ingin menjadikannya kekasih. Hingga, akhirnya ia memiliki keberanian untuk mengungkapkan rasa, tetapi semuanya sudah terlambat.