Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
1
Suka
2,503
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Rintikan hujan dari langit hitam.

Deru mesin mobil.

Alunan musik jazz favoritmu di radio.

Beserta detak lampu sein yang hanya sesekali.

Suara-suara itu berpadu dalam pendengaranku di tengah gelapnya lelap.

Kulitku terus disapa hembusan...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
DI UJUNG PRAHARA
Nuraini Mufidah
Novel
Bronze
Untill We Meet Again
Nany Parker
Novel
Sesal
Martha Giovani
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Novel
Bronze
Miranda Advertising
qiararose
Flash
WARNA YANG HILANG
Aston V. Simbolon
Cerpen
Natal tanpa Bunda
Rizky Siregar
Novel
My Twenty
qwerty
Novel
Bronze
Meet you at 0,001% Chance
Antrasena
Novel
Mora & Nining
Yohanna Claude
Cerpen
Bronze
Rolet dan Pisau Lipat
Sulistiyo Suparno
Novel
Republik Bandit
Arie Raditya Pradipta
Novel
Bronze
Surat Merah Jambu
Desma_F3
Novel
Gold
Metamorfosa
Mizan Publishing
Novel
Bronze
Pasienku pasanganku
Author WN
Rekomendasi
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Maaf Malam Minggu ini Aku di Lubang Buaya, Sayang
Silvarani
Flash
Bronze
Mengantar Rana
Silvarani
Flash
Bronze
Putra Pariwisata dan Putri Seribu Kata
Silvarani
Flash
Bronze
Lelaki Kemarin Sore (Membicarakan Adam 6)
Silvarani
Flash
Bronze
Suami Seorang Novelis
Silvarani
Flash
Bronze
Pengantin Baru
Silvarani
Flash
Bronze
Kopi Bintang
Silvarani
Flash
Bronze
Jembatan Terakhir
Silvarani
Flash
Bronze
Sahabat Lawan Jenismu
Silvarani
Flash
Bronze
Dua Malam Berdua
Silvarani
Flash
Bronze
Aku Memang Monyet
Silvarani
Flash
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
Silvarani
Flash
Bronze
Surya Menyapa Bulan Hanya Lewat Gerhana
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani