Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
0
Suka
2,154
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Ayah! Aku jatuh dari sepeda. Bisakah Ayah menolongku berdiri?”

“Tentu! Kapan kau merasa tak kubantu, Anakku Sayang?”

“Tidak pernah. Ayah selalu membantuku.”

“Oke. Sekarang berdirilah!”

“Turunkan sedikit tangan Ayah....

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Novel
Bronze
Metamorph
Agnesya Febriana
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Flash
MARIA?
Zii
Cerpen
Bronze
Bias Lukisan dalam Sangkar
Larasatijingga
Novel
Bronze
CAHAYA
Maryanih
Novel
Selalu Ada Cinta dalam Cerita
Barkah Azhari
Novel
Gold
Let's Break Up
Bentang Pustaka
Flash
Janji
Nisa
Novel
This is Home!
pinklabel
Novel
Sinar untuk Genta
Rika Kurnia
Novel
Bronze
Laksana Angkasa
Syafi'ul Mubarok
Novel
Bronze
Euforia
Varenyni
Novel
Bronze
TUK-TUK
Herman Trisuhandi
Novel
THE PAGEANT: Brain, Beauty, Bitchaviour
Ardhi Widjaya
Rekomendasi
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Flash
Bronze
Tengah Malam Terakhir (Membicarakan Adam Series Part 19)
Silvarani
Flash
Bronze
Putra Pariwisata dan Putri Seribu Kata
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Logam
Silvarani
Flash
Bronze
Merah-Merahnya Toko Merah
Silvarani
Flash
Bronze
Tiga Lampu Rambu Lalu Lintas
Silvarani
Cerpen
Bronze
September di Kota Kembang
Silvarani
Cerpen
Bronze
Tamu si Anak Kunti
Silvarani
Flash
Bronze
Semenjak Anak Kita Lahir
Silvarani
Flash
Bronze
Sahabat Lawan Jenismu
Silvarani
Flash
Bronze
Desa Naga Api
Silvarani
Flash
Bronze
Menggenggam Matahari
Silvarani
Flash
Bronze
Don't Lose Yourself When You're Falling in Love
Silvarani
Flash
Bronze
Surat Bahasa Inggris Dari Ratu
Silvarani
Flash
Bronze
Kapan Nikah : Flash Fiction Spesial Lebaran
Silvarani