Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Drama
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
0
Suka
2,521
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

“Loh? Semuanya menggantung?”

“Apanya?”

“Sepatu mereka.”

“Sudah kubilang kalau semua sepatunya sudah bersih dan kering, tetapi mereka tak kunjung mengambilnya.”

“Mungkin malas.”

“Malas apa?”

“Mengingat langkah d...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1,000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar
Rekomendasi dari Drama
Novel
Bronze
Love And Try It
Jimin Sesungki
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Novel
Bronze
JIGAR & RISMA
Ellit Wijaya
Novel
Gold
The Leader Who Had No Tittle
Bentang Pustaka
Novel
Gold
Metamorfosa
Mizan Publishing
Flash
Bronze
SINIS
Dian N Khan
Novel
You're Mine
Arinaa
Novel
Gold
Arah Musim
Bentang Pustaka
Novel
Bronze
LIZ & LINN (The Magical Dream)
Lisa Aprilia
Novel
Gold
KKPK The Magical World
Mizan Publishing
Flash
Halo Nak
Alvin Raja
Flash
Sekali Saja Aku Mencintaimu
Sulistiyo Suparno
Novel
Katastrofe
Him
Novel
Bronze
The Pieces of Memories
Moon Satellite
Novel
Bronze
Sesuci Bella Seteguh Azis (Buku Pertama)
Khairul Azzam El Maliky
Rekomendasi
Flash
Bronze
Penghuni Sebelumku (Membicarakan Adam 12)
Silvarani
Flash
Bronze
Ada yang Menunggu di Garis Finish (Membicarakan Adam 10)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Gagal Panen
Silvarani
Cerpen
Bronze
Kereta Sebentar Lagi Berangkat
Silvarani
Cerpen
Bronze
Dua Manusia Terakhir
Silvarani
Cerpen
Bronze
Jasmine and Blueberry Tea
Silvarani
Flash
Bronze
Forbidden Rice
Silvarani
Skrip Film
Ada yang Hilang
Silvarani
Flash
Bronze
Rupanya Ini Cinta Kok Begini?
Silvarani
Novel
Bronze
Labuan Bajo's Memories
Silvarani
Flash
Bronze
Semenjak Anak Kita Lahir
Silvarani
Flash
Bronze
Semoga Kabarmu Baik
Silvarani
Flash
Bronze
Teleponmu Dari Benua Seberang
Silvarani
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani