Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Aku Akan Menunggumu
3
Suka
2,252
Dibaca
Cerpen ini masih diperiksa oleh kurator

Selalu kudengar petikan gitar menjelang fajar. Bersama aroma embun, dentingan dawai gitar itu menyelusup ke dalam relung hatiku. Begitu romantis.

Semula, aku merasa terganggu oleh petikan gitar dari rumah sebelah. Nada-nada yang mengalun dari gitar itu tak pernah kukenal dan kadang terputus-putus. Aku tak bisa menangkap harmoni nada yang menghibur telinga dan hati.

Petikan gitar itu sungguh menyebalkan! Sebentar berdenting, sebentar diam, sunyi, hening, lalu berdenting lagi. Aku nggak bisa tenang membaca buku pelajaran. 

Padahal, sebelum petikan gitar itu hadir seminggu lalu, aku sangat menikmati aktivitasku membaca saat menjelang fajar. Tetapi sekarang?

Uff, sungguh petikan gitar yang tak punya etika.

Namun, ketika petikan gitar itu terdengar lebih teratur dari sebelumnya, rasa kesalku mulai reda. Nada-nada petikan gitar itu mulai akrab di telingaku. Always Somewhere, Carrie, Soldier of Fortune, hei, dari mana ia tahu lagu-lagu slow rock kesukaanku?

***

Namanya Praha. Kami bertemu dan berkenalan di warung pojok gang, saat aku hendak membeli deterjen, ia hendak membeli kopi instan untuk menemaninya mencipta lagu. Begitu rupanya, petikan gitar yang sering kudengar putus-putus itu adalah bagian dari proses kreatifnya.

Praha anak desa, baru lulus SMA. Datang ke kota ini tinggal di rumah pamannya –rumah di sebelah rumahku—untuk mengamen. “Karena di sini banyak bus kota,” katanya berkelakar.

Aku tak kesal lagi setiap mendengar petikan gitar menjelang fajar. Bahkan, melalui WA, aku pesan beberapa lagu untuk ia petik dengan dawai gitarnya. 

Biarlah aktivitasku membaca buku kupindah ke jam lain, karena saat menjelang fajar aku ingin mendengar lagu-lagu pesananku mengalun lewat petikan gitar Praha dari rumah sebelah.

Alangkah menyenangkan bila aku bisa memainkan lagu-lagu itu dengan jemariku sendiri.

“Ajari Bella main gitar dong, Mas,” kataku di suatu sore, saat kami bertemu lagi di warung pojok gang.

“Boleh, tapi kapan-kapan, ya?” sahutnya.

“Mengapa bukan sekarang?” desakku.

“Malam ini aku akan ke Jakarta.”

“Untuk apa?” 

“Aku masih punya seorang paman lagi di Jakarta. Aku akan menumpang tinggal di sana. Aku akan mengamen dan menawarkan lagu-lagu ciptaanku. Semoga ada produser yang tertarik.”

“Berapa lama Mas Praha akan pergi?” Ada rasa kehilangan dalam hatiku. Perkenalan kami berjalan dua bulan, mengapa harus berpisah?

“Entahlah,” Praha mengangkat bahu. “Tetapi aku janji, suatu saat aku akan menemuimu untuk mengajarimu main gitar.”

Aku tersenyum meski getir. Aku tak punya hak melarang Praha pergi. Kulepas ia dengan doa tulus.

“Semoga cita-cita Mas Praha tercapai,” kataku.

“Terima kasih,” sahutnya tersenyum. “Maafkan bila selama ini aku telah menganggu waktumu menjelang fajar dengan petikan gitarku.”

“Ya, Mas. Sama-sama.”

Menjelang fajar aku termangu duduk di sudut ranjang dekat jendela kamar. Aku menajamkan telinga, berharap keajaiban terjadi. Namun, keajaiban itu tak terjadi. 

Tak ada petikan gitar dari rumah sebelah. Ah, tentu Praha telah berangkat ke Jakarta. Aku teringat janji Praha, “Suatu saat aku akan menemuimu untuk mengajarimu main gitar.”

“Ya, Mas. Aku akan menunggumu,” desisku. Kerinduan menyelinap dalam hatiku.

***SELESAI***

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@pak Sulistiyo sama-sama, pak. 🙏
@egidperdana89 : Terimakasih, Mas. Siap segera mampir.
Tulisan yang bisa dirasakan. Saya tau banget gimana rasanya jadi Bella, pak. 🤗 Mampir juga ke ff saya ya, pak. Adel Tersayang lagi free tinggal 4 hari lagi. 🙏
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Gold
Dilarang Bercanda dengan Kenangan
Republika Penerbit
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Novel
Bronze
Marsha Cahaya Hati
Nuel Lubis
Cerpen
Bronze
MOVE
Brilijae(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧
Novel
Bronze
KATA {Karel Tiara}
A T A M I
Cerpen
Bronze
Cinta Dua Cinta
Desy Sadiyah Amini
Novel
Gold
Memeluk Masa Lalu
Bentang Pustaka
Novel
Black Turtle
Puji Utami
Novel
Bronze
KITA BICARA TENTANG RASA
Dera Mutia
Novel
Imagine about Her
Siji Getih
Novel
Bronze
Naik Ranjang
Soh
Novel
Bronze
Remember : Why Do You Leave Me?
R Annisa
Flash
Bronze
I love You
Lirin Kartini
Novel
zwischen
Gurlzend
Flash
Cinta di Ujung Senja
NUR C
Rekomendasi
Flash
Aku Akan Menunggumu
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Penjaga Musala Tak Mau Salat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Pengangguran
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Pendengar Setia
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Gagal Jadi Tentara
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Jangan Pacari Kakakku
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Jangan Berurusan dengan Polisi
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Perjalanan Mengunjungi Sahabat
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Istri Pengarang
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Seorang Lelaki Tergeletak di Jalan
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Martin, Penyanyi yang Hilang
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Surat dari Penjara
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kepalsuan
Sulistiyo Suparno
Cerpen
Bronze
Balas Dendam Seorang Pengarang Yunior
Sulistiyo Suparno
Flash
Bronze
Kepak Sayap Merpati di Luar Jendela
Sulistiyo Suparno