Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Flash
Romantis
Bronze
Ditemani Pagi (Membicarakan Adam 2)
0
Suka
8,056
Dibaca

“Aku masuk hutan dulu, ya. Kamu jalan sendiri saja dulu di taman ini. Ada kicauan burung, sinar mentari, embun sejuk, bunga-bunga, dan hijau daun segar yang menemani. Santai saja, ya,” ucap salah satu Kaum Adam Pecinta Hutan i...

Baca cerita ini lebih lanjut?
Rp1.000
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)
Rekomendasi dari Romantis
Novel
Cinta tak bertuan
Dernita franicarde
Flash
Bronze
Ditemani Pagi (Membicarakan Adam 2)
Silvarani
Cerpen
Bronze
Takdir Yang Terjalin Dengan Malaikat
Sicksix
Novel
Between You
Maira kamila
Novel
Pink Envelope
Sriasih (Asih Rehey)
Novel
Bronze
Endless
Viviqarn
Skrip Film
(P)ilihan Dalam Diksi
dari Lalu
Flash
Bronze
Ruang yang Menjelma Madu menjadi Racun
Jalvanica
Cerpen
Yang Mengutuk Diri Kita
Fazil Abdullah
Cerpen
Bronze
Ada Apa Dengan Cinta?
Tirani
Komik
Bronze
Konstelasi Cinta
amalia iklima putri
Flash
Rahasia Cahaya Pertemuan Jiwa
Shinta Larasati Hardjono
Cerpen
Bronze
Karena Cinta
sukadmadji
Cerpen
Setelah 39 Tahun Kemarau
Innuri Sulamono
Novel
Intro Captain
Primasari Lovexz
Rekomendasi
Flash
Bronze
Ditemani Pagi (Membicarakan Adam 2)
Silvarani
Flash
Bronze
Semangkok Semesta
Silvarani
Flash
Bronze
Caramel and Banana, Meal Only I Wanna
Silvarani
Flash
Bronze
Semenjak Anak Kita Lahir
Silvarani
Flash
Bronze
Buruh Kerja Berburu Cinta
Silvarani
Flash
Bronze
Terus Terbang
Silvarani
Flash
Bronze
Pion Kecil
Silvarani
Flash
Bronze
Telapak Tangan Ayah (Membicarakan Adam 16)
Silvarani
Flash
Bronze
Insomnia Distraction (Membicarakan Adam 3)
Silvarani
Novel
Bronze
Perjalanan Sembilan Delapan
Silvarani
Flash
Bronze
Isyarat Semesta
Silvarani
Flash
Bronze
Samudra Tuna
Silvarani
Flash
Bronze
Persidangan Khayangan Jaka Tarub
Silvarani
Flash
Bronze
Strong Cinnamon and Sparkling Brown Sugar
Silvarani
Flash
Bronze
Yang Pergi Tak Selalu Pindah Hati, Yang Berdiam Diri Tak Selalu Menanti
Silvarani